Aidan berjalan menuruni tangga menuju lantai dasar, dirinya sudah siap untuk pergi ke acara festival sekolah. Kasus jendela ruang musik pecah itu belum ada titik terang sama sekali. Bahkan selama dirinya latihan basket dengan Marcel beberapa hari terakhir menjelang festival, laki - laki itu tidak menunjukkan tanda - tanda sebagai pelaku kejadian itu.
"Berangkat sekarang, Bang?" tanya Kelli, wanita paruh baya itu sedang memasak makan malam.
Aidan tersenyum, lalu mengangguk. "Iya, Ma. Caca udah berangkat?"
"Udah, lima belas menit yang lalu sama si Kavin," balas Kelli, wanita paruh baya itu menghentikan memotong wortel. Kini beralih menatap putra sulungnya.
"Hati - hati, bawa mobil aja, Bang. Nanti selesainya malam, kan. Lagian kalau naik motor kasian Dara," terang Kelli, mata Aidan kontan melebar. Dari mana Mamanya itu tahu jika dirinya akan berangkat dengan perempuan mungil itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com