Kelli berjalan di lorong menuju ruangan Shaka untuk menyerakan tugas yang sempat tertunda dirinya kumpulkan, akibat pria itu sakit. Dari pada menunggu mata kuliah pria itu, lebih baik ia segera mengumpulkannya. Mengingat pria itu dosen killer, ia tidak ingin nilainya terancam.
Tangannya terayun mengetuk pintu ber-cat cokelat. Mendengar suara bariton pria itu yang memintanya masuk, ia membuka pintu perlahan. "Permisi, Pak."
Shaka yang fokus dengan bukunya itu menoleh dengan senyuman tipis, "oh kamu, Kell. Masuk."
Kelli melangkah masuk ke dalam, ia mendudukkan dirinya setelah Shaka mempersilahkannya duduk. Ia meletakkan flashdisknya di meja pria itu, "kata Cika, Bapak sakit waktu itu. Jadi, saya baru bisa mengumpulkannya sekarang."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com