Pagi ini, Cika bangun lebih awal. Di karenakan, dirinya akan pergi ke rumah Shaka. Itu artinya ia tidak boleh membuat pria itu menunggu.
Rumah kakak iparnya itu sangat sepi, dari kemarin Deren pergi keluar kota mengecek restoran cabang sana, dan kak Yuki itu memilih ikut menemani suaminya. Alhasil, dirinya sendirian di rumah.
Sebelum membersihkan dirinya, ia memasak untuk sarapan sekaligus untuk mama Shaka. Karena kotak makan milik Sarah masih Ada padanya. Tidak mungkin dirinya mengembalikan kotak makan itu tanpa isi.
"Eh, tapi apa makanan kesukaan tante Sarah?" bukannya kepada dirinya sendiri. Ia merogoh ponselnya, dirinya harus menghubungi Shaka.
Sambungan kedua, pria itu baru menerima teleponnya. "Halo, om."
"Kamu kenapa telepon saya jam segini, Cika? Saya tidak mungkin menjemput kamu jam lima seperti ini. Saya ke rumah kamu nanti jam setengah sembilan—" Tidak ada sapaan untuk dirinya, pria di seberang justru asyik berbicara tanpa henti.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com