webnovel

Back To The Marriage

Sandra merasakan pukulan bertubi-tubi saat Bara meletakan map berisi surat perceraian mereka. Tidak disangka secepat ini kenangan manis mereka harus berakhir. Kendati sudah menyiapkan jauh-jauh hari, Sandra masih saja belum rela. Cukup ia akui, jika bersama Bara-lah kebahagiaan itu ia kecap. Apalagi saat mengetahui ada sesosok mungil yang sedang tumbuh dalam rahimnya. Bara tak pernah menyangka, jika perceraian yang ia ajukan adalah awal dari penyesalan terdalamnya. Sandra lepas dari genggamannya. Saat menyadari kehadiran Sandra segalanya, ia malah melakukan hal konyol yang tak termaafkan. Sandra pergi dari hidupnya. Memilih mengakhiri penderitaan selama di sisi Bara. Sandranya telah lari. Tujuh tahun berselang. Dalam satu pesta yang cukup besar telah mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka memilih mengikat pernikahan kembali? Atau justru telah bahagia dengan pasangan masing-masing? *** Baca karya yang lain : My Ex Billionaire Please, Back To Marriage With Me Persuit of My Ex-Lover IG : @ayakalibrary

Hayuayaka · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
296 Chs

Telepon Bergetar

"Teleponmu bergetar sepanjang waktu."

"Biarkan saja."

"Takutnya penting."

Bara tetap menggeleng. Dia terpaksa harus membawa ponselnya ke meja makan. Karena sedang menunggu hasil dari pencarian Nakula.

Di Indonesia masih tengah malam, sementara di sini sudah pagi. Nakula lembur untuk menyelesaikan tugas dari Bara.

Sementara yang menelpon kali ini merupakan Leenard— pamannya. Sudah bisa ditebak untuk apa pria tua itu meneleponnya. Pasti ada kaitannya dengan Beatrice.

"Ya kalau tidak penting, untuk apa membawa ponsel ke meja makan?"

Bara menatap Sandra yang terlihat kesal. Perempuan hamil itu memang emosinya naik turun. Ditambah pikirannya yang lebih sering negatif kepada suaminya sendiri.

"Aku sedang menunggu Nakula Sayang. Kalau menjawab telepon ini, takut Nakula menelepon tidak terjawab," sahut Bara memberikan jawaban yang logis.

Tidak lama menjawab seperti itu, Nakula benar menelepon. Bersamaan dengan selesainya suapan terakhir Bara.

"Nah kan benar. Nakula menelepon."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com