Sandra membuka matanya perlahan. Dia pikir, masih ingin untuk tidur. Tapi entah mengapa keinginan untuk buang air kecil begitu mendesak. Dia lantas bangun dan terburu-buru untuk melakukan hajatnya.
"Mau lanjut tidur saja,"
Tadinya itu yang dipikirkan Sandra. Tapi dia urungkan untuk naik ke ranjang saat mendengar suara ketukan heels yang begitu dekat dengan pintu kamarnya.
"Siapa ya? Anggota keluarga laki-laki semua. Kalau perempuan pasti itu pelayan."
Sandra merasa begitu penasaran. Dia belum pernah mendengar suara pelayan yang mendekat ke arah kamarnya. Karena dia begitu melarang orang lain merapikan kamarnya sendiri. Dia lebih suka repot untuk sekedar mengganti seprei atau menyapu kamar. Lebih terjaga privasinya juga.
Sandra membuka pintu dan ternyata dia melihat pelayan yang tadi dia tegur sedan membawa sebuah nampan ke ruangan Bara.
Tentu saja Sandra curiga dan memilih mengikuti langkah kaki pelayan itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com