Setelah pembicaraan antara dirinya dengan Ethan, kini Brian duduk di Kazebo. menatap langit yang malam ini terlihat terang.
"Brian," Suara lembut membuat Brian menoleh ke belakang. dilihatnya wanita yang telah memberinya seorang anak laki-laki dan kini tengah mengandung anaknya dengan tatapan lembut.
"Maafkan, aku." Kata Brian.
"Tidak perlu minta maaf, semua ini bukan kesalahanmu tapi ayahmu." Kata Zahra memeluk Brian dengan lembut.
"Brian, tidakkah kamu ingin menemui mereka?" Zahra menunjuk kearah dua wanita paruh baya yang tengah duduk terdiam. terlihat kecanggungan di antara mereka.
"Zahra, sayang. aku tidak tahu harus bersikap seperti apa pada mereka berdua. terlebih pada Mama Lisah, aku sudah banyak menyakitinya dan mengabaikan semua kebaikannya." Kata Brian.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com