Zahra yang tengah bersiap dengan gaun malam yang telah di kirim oleh Brian, yang di pesan secara khusus hanya untuk dirinya.
"Gaun ini terlalu mewah." Gumam Zahra.
"Gaun ini tidak mewah sayang, kamulah yang membuat gaun ini mewah." Zahra tersenyum melihat Brian berada di belakangnya.
"Maaf, semalam aku ketiduran," Brian mengecup leher Zahra yang jenjang.
"Aku, yang seharusnya meminta maaf. kerena aku mengunjungi anak tengil itu, sehingga membiarkan kamu tidur sendiri."
"Anak tengil itu adikmu Brian."
"Sudahlah, aku tidak ingin membahas anak itu. apa kamu akan tetap disini?" Brian terkekeh, melihat wajah Zahra yang tersenyum.
"Ayo sayang," Lanjut Brian memberikan lengannya untuk Zahra. senyum indah di bibir keduanya namun senyumnya hilang saat berpapasan dengan Al yang tengah menatap wajah mereka dengan tatapan dingin.
"Sayang, ada apa?" Brian mendekati Al dan mengangkat tubuhnya.
"Ayah, Om mana? kenapa tidak ada!!" Tangis Al pecah membuat tawa Brian pecah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com