webnovel

Anggi Kupu Kupu Malam

General
En Curso · 125K Visitas
  • 5 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Anggi terpaksa menjadi Wanita Penghibur demi biaya kuliahnya. Tua David yang semula hendak membiayainya meninggal. Pergulatan didalam hatinya yang terus berkecamuk. Tak menyurutkan tekadnya. Cinta berbalut bisnis semakin marak.

Chapter 1Ladies Court

Gemerlap malam kota Batam, tak segemerlapnya Singapore. Ibarat anting anting, bagian atas adalah Singapore, bagian bawahnya Batam.

Anggi perempuan cantik, lesung pipit, dengan bodynya yang aduhainya baru tiba di Hang Nadim Batam. 

Tak ada yang mengantarnya dari Manado. Karena kalau nganter sudah pasti ongkosnya lebih. Tidak sesuai prinsip hemat pangkal miskin. Iyalah kalau pelit khan pangkal miskin. Miskin dalam arti sebenarnya. Karena yang kaya itu yang suka memberi.

Lantas kenapa ia pilih Batam, tidak kuliah di Manado saja, rupanya ada Tua David, pamannya di Batam yang menjamin kehidupan Anggi. 

Tua David seorang yang kaya raya, ia hendak mengkuliahkan Anggi. Namun sayangnya selang sebulan Tua David meninggal karena kecelakaan. Anggi kalang kabut, mana Tua David baru ngasih uang pendaftaran belum kostannya. Bagaimanapun kuliahnya harus tetap dilanjutkan.

Anggi berpikir keras, balik ke Manado gak mungkin, karena uangpun tak ada. 

Minta gift ke pembaca juga belom ada yang ngasih. Bagaimana tidak, bikin novel seabrek abrek aja tidak ada yang ngasih gift. Hidup karya karya. Teruslah berkarya dan silakan baca, gratis kok hee.

Meminta keluarga Tua David juga gak mungkin, walau kaya raya, ada anak anak dan istrinya. Yang tentunya harus dibiayai.

Anggi kesana kemari, kerja di resturant gak mungkin, ia paginya harus kuliah sementara kerja malam satu satunya paling jadi waitress. 

"Jadi kamu mau jadi waitress, ladys escourt atau apalah apalah?" ujar Neno

Pemuda tampan teman kuliahnya. Body atletis. Mungkin cocok sebagai teman kencannya.

"Ya bagaimana lagi, aku menggantungkan sama siapa" Anggi memberikan kode agar Neno masuk dalam jebakannya. 

Neno gak terjebak. Sama halnya dengan pembaca yang gak mau terjebak. Kalau bisa dapet gratisan ngapain capek capek bayar hee. Gitu prinsipnya. Sementara author terus mengetik dan mengetik hee, sambil nungguin anaknya yang butuh susu. Authorpun menjebak pembacanya. Tapi pembaca gak terjebak. Kalau bisa dapet gratisan ngapain capek capek bayar hee. Gitu prinsipnya. (callback)

"Ya udah kalau memang itu keputusan kamu" ujar Neno yang gak mau ribet.

"Hemmm capek deh gak peka" ujar Anggi dalam hati. Tapi Anggi mandiri gak mau ketergantungan. Ia bisa cari duit sendiri. 

Sore hari ia interview di club ternama di Batam. Berinisial Planet Discoutique & KTV Planet Holiday Batam (itu bukan inisial thor, lengkap banget)

"Sebelumnya kamu pernah jadi Ladies Court?" jawab sang Manager

"Belum" jawab Anggi

"Yang terpenting disini kamu harus supel, ramah sama pengunjung, murah senyum, bisa menambah laku penjualan minuman, nanti kamu dapet fee dari setiap penjualan minuman, dan jangan sampai terjadi keonaran ya, apapun yang terjadi, hubungan yang berlanjut dan lainnya itu diluar tanggung jawab management, jadi silakan kamu konsultasi sama LC lain" ujar Manager

"Iya pak" Anggi menyimaknya

Tiba malamnya. LC LC berdatangan. Siap dengan sajiannya (memangnya makanan).

Penampilan mereka sensual. Dengan balutan rok mini dan pakaian serba ketat menggoda.

Sebutannya wanita pemandu lagu alias PL. Sering juga disebut purel atau kadang Lady Escort, atau Ladies Court alias LC. Tapi semua nama itu artinya sama saja. Tugas wanita-wanita ini menemani tamu berkaraoke ria dan menyuguhkan minum. 

Untuk menarik tamu, para wanita muda ini berpakaian seksi. PL adalah daya tarik utama sebuah tempat karaoke. Selain cantik, PL yang ramah dan pandai menyanyi disukai para tamu karaoke. PL juga sering diplesetkan sebagai Pemandu Lolo. Kalau mereka melanjutkan ke hubungan intim.

Tak terkecuali Anggi, penampilannya super sexy mengalahkan kesexyan LC LC yang lain. Tapi ia masih canggung karena baru. Ada LC yang merasa akan terancam kedudukannya sebagai LC terfavourite. Karena sudah jelas Anggi lebih sexy, semok, lebih putih. Dan masih ting ting. Sesemok itu masih ting ting.

Tapi karena management pandai mengatur LC LC jadi tidak berebut. Semua sudah diatur dan diantisipasi.

Semua terkesan profesional. 

Tiba giliran Anggi.

Dapet tamu yang cukup bonafid. Sebut saja koh Chandra. Kalau disebut nama aslinya akan pecah dunia persilatan.

"Selamat malam om" sapa Anggi

"Kamu baru ya, om gak pernah lihat" ujar Koh Chandra

"Iya om, om tamu pertama Nindy" Begitu nama samaran Anggi

"Oh ya, cantik kamu" rayu koh Chandra

"Mau minum apa om?" Anggi nawarin. Pelayan udah stand by tinggal nunggu dipanggil Anggi.

"Kamu maunya apa?" koh Chandra balik nanya.

"Terserah om saja" jawab Anggi

Anggi tak mau membebani atau memang itu salah satu triknya. Karena tak jarang LC LC seenaknya pesan minuman yang membuat berat kantong pengunjung. Kalau Anggi berprinsip kepuasan pelanggan nomor satu, mungkin nanti dia di boking lagi.

Rata-rata untuk satu room atau ruangan karaoke bisa menampung enam orang bertarif Rp 100.000-150.000 per jam. Minimal booking untuk 3 jam lebih hemat. Ini hanya ruangan, tanpa minum dan pemandu lagu.

Satu botol bir umumnya dijual Rp 50.000. Sebotol minuman ringan bersoda Rp 20.000. Minuman alkohol per gelas berkisar antara Rp 90.000 sampai Rp 200.000. Sedangkan paket satu botol Jack Daniels atau Chivas Regal, Rp 1,7 juta hingga Rp 2,5 juta. Itu termasuk room untuk tiga jam dan dua wanita pemandu lagu.

Lebih enak ambil paket. Udah semua biaya masuk, kalau tips untuk pemandu lagu di luar itu ya.

"Kamu belum terbiasa minum ya" ujar Koh Chandra

"Iya om maaf om" Ujar Anggi yang baru minum sedikit udah sempoyongan tatkala bernyanyi dan berdansa dengan Chandra.

"Ya udah duduk aja gak apa apa" Koh Chandra kalem. Gak protes. Biasanya ada tamu kalau gak suka sama PL nya langsung minta ganti. Dan Anggi belum memakai trik PL, yang biasanya minum sesendok minyak kelapa atau minyak zaitun biar gak mabuk sebelum minum. Atau makan roti dan salad sebelumnya.

"Om mau lagu apa?" tanya Anggi

"Lagu mandarin ada?" Koh Chandra balik nanya.

"Ada koh" Anggi mulai mencari lagu mandarin. Diputernya lagu Yue Liang Dai Biao Wo De Xin yang dinyanyikan Teresa Teng

Lagu legendaris yang keren. Mungkin hampir semua pernah mendengarnya

"Ni wen wo ai ni you duo shen

Wo ai ni you ji fen

Wo di qing ye zhen, wo di ai ue zhen

Yue liang dai biao wo de xin

Ni wen wo ai ni you duo shen

Wo ai ni you ji fen

Wo di qing bu yi,

Wo de ai bu bian

Yue liang dai biao wo de xin"

(Anda bertanya kepada saya seberapa dalam cintaku padamu, Betapa aku sangat mencintaimu ... Kasih sayang saya nyata. Cintaku nyata. Bulan melambangkan hatiku.

Anda bertanya kepada saya seberapa dalam cintaku padamu, Betapa aku sangat mencintaimu ... Kasih sayang saya tidak goyah, Cintaku tidak akan berubah. Bulan melambangkan hatiku)

Dibalas dengan Koh Chandra

"Qing qing de yi ge wen

Yi jing da dong wo de xin

Shen shen de yi duan qing

Jiao wo si niandao ru jin"

(Hanya satu ciuman lembut sudah cukup untuk menggerakkan hati saya. Suatu masa ketika kasih sayang kita dalam, Telah membuatku merindukanmu sampai sekarang)

Dilanjutkan lagi oleh Anggi

ni wen wo ai ni you duo shen

wo ai ni you ji fen

Kamu bertanya seberapa dalam cintaku padamu, Betapa aku sangat mencintaimu.

Dibalas lagi oleh Koh Chandra

ni qu xiang yi xiang

ni qu kan yi kan

yue liang dai biao wo de xin

(Pergi memikirkannya. Pergi dan lihat [di bulan], Bulan melambangkan hatiku)

Sungguh romantis.

Koh Chandra memeluk Anggi. Dan mencium pipi Anggi.

Anggi yang sama gebetan kampusnyapun, Neno, belum sempat dijamah. Ini malah koh Chandra sudah mencium pipinya. Koh Chandra hendak mencium bibirnya namun Anggi masih malu malu. 

Koh Chandra memakluminya mungkin karena ia baru. Tapi suatu saat mungkin ia bisa mendapatkannya.

También te puede interesar

Saya Tergoda untuk Menikah Setelah Gagal Memikat Si Penguasa Tiran

#TERAPI #MEMANJAKANISTRI #KERASKEPALA Sang Qianqian, putri tertua dari Keluarga Sang, berusia delapan belas tahun ketika dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Shen Hanyu. "Aku cinta kamu, Shen Hanyu." "Tapi aku tidak," balas Shen Hanyu tanpa ampun, setiap katanya tegas. "Tidak sekarang, tidak selamanya." Marah, putri orang kaya itu merencanakan balas dendam terhadap Shen Hanyu tapi entah bagaimana dia menemukan bahwa akhirnya dia akan menjadi seorang yang kejam, tirani, dan berkuasa yang akan menghancurkan keluarganya! Kebenciannya terhadapnya melonjak, tapi setelah dia pergi, dia merindukan Sang Qianqian secara gila, yang sekarang menjalani kehidupan bebas setelah pindah jauh dan memalsukan kematiannya. Tiba-tiba, dia mendengar kabar bahwa Shen Hanyu, sekarang seorang taipan dan tampaknya lebih gila, telah menggali kuburnya dan sekarang sedang mencarinya. Terkejut, dia segera mengemas barang-barangnya untuk melarikan diri lagi... hanya untuk menemukan pria itu sendiri berdiri di luar pintunya, bernafas melalui gigi yang terkatup, "Kabur lagi? Coba saja." Mengetahui bahwa pelarian itu sia-sia, Sang Qianqian mengubah pendekatannya dan mencoba memikat untuk keluar dari situasi berbahaya, hanya untuk gagal dan akhirnya menyerahkan diri. Bertahun-tahun kemudian, menyadari dia telah ditipu, Sang Qianqiang melemparkan kertas-kertas perceraian di hadapan Shen Hanyu. "Aku ingin cerai!" Shen Hanyu hanya menariknya ke dalam pelukannya dan mendekat untuk mencium. Setelah beberapa saat, dia melepaskannya dan bertanya serak, "Masih mau cerai?" Dibuat linglung oleh ciuman itu, Sang Qianqian bergumam, "T-Tidak..." "Kalau begitu panggil aku sayang." "S-Sayang..." Shen Hanyu mengangguk puas. "Pandai. "

Little Tower of Blossoms · General
Sin suficientes valoraciones
517 Chs

Putri Keluarga Humble Punya Kantong Spasial!

(1v1, murni dan manis) Residensi Pangeran Xiliang. Dengan energi seperti harimau dan baru berusia 5 tahun, Pangeran Kecil Xiao Moxi melihat ibunya berlari ke perkebunan lagi, dan wajahnya yang seperti baozi mengerut karena frustrasi. Sambil memandang ayahnya di sampingnya dengan duka, dia mengeluh dengan nada seolah-olah sangat berpengalaman, "Ayah, bagaimana kamu bisa jatuh hati kepada ibuku, yang suka kabur terus-terusan?" Xiao Yeyang memberikan tatapan menyamping kepada anaknya yang matang sebelum waktunya, lalu pura-pura merenungkan pertanyaan itu. Memang, mengapa dia jatuh hati kepada wanita itu? Setelah keheningan yang panjang... "Siapa tahu? Mungkin kepalaku tertimpa pintu!" Bertukar pandangan yang penuh rasa simpati, ayah dan anak menghela napas tanpa daya secara bersamaan. Apa yang kamu lakukan ketika kamu terikat dengan wanita yang tak pernah di rumah? Hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan dengan Permaisuri Putri (ibu) mu sendiri—manjakan dia, tentu saja! … Ditransportasikan ke zaman kuno dengan ruang yang dipenuhi bunga padi, yang dia inginkan hanyalah hidup dengan tenang di perkebunan. Tak terduga, dengan ayah yang merupakan seorang pejabat kabupaten, dia terpaksa meninggalkan pedesaan dan pindah ke kota! Kehidupan di kota sangat ramai dengan aktivitas, dan agar bisa berbicara di rumah, dia membeli perkebunan, menanam bunga dan tanaman obat-obatan, serta mengembangkan varietas biji-bijian yang berlimpah dan berkualitas tinggi. Secara luar biasa, dia membantu ayahnya, yang telah menjadi pejabat kabupaten selama sembilan tahun, untuk naik tingkat demi tingkat, membawa Keluarga Yan yang rendah ke lingkaran elite Beijing! Ini adalah kisah seorang putri bangsawan dari keluarga sederhana yang membantu klannya untuk berkembang dan sejahtera, serta kisah cinta manis tentang sukses bersama dan tumbuh bersama! Pemeran utama pria: Di depan orang lain, dia adalah si Pangeran Kecil yang membanggakan, si Pangeran yang domineer dari Xiliang. Di depan pemeran utama wanita, dia adalah laki-laki yang lembut dan berhati hangat. Pemeran utama wanita: Berpikiran jernih dalam segala hal, berhati hangat dan mandiri!

Knocking Brush · General
Sin suficientes valoraciones
501 Chs

valoraciones

  • Calificación Total
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de Actualización
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Contexto General
Reseñas
gustó
Últimos

APOYOS