Sepertinya hati batu memang sangat sulit di lunakkan, meski kehadiran janin di perutnya sekalipun Jovanka tetap pada dendamnya, dan kini senjata bertimah panas itu kembali di pegang nya, bukan itu saja ada belati juga di tangan sebelah kiri nya, tatapan menajam mata yang liar serta senyum yang sangat liciknya.
Setelah di rasa cukup memandang benda berbahaya itu, dia merogoh tasnya mengambil ponselnya, seperti nya hendak menghubungi seseorang dan nomor yang dia tuju bertuliskan Hazki.
Pria itu terperinjat kaget, dia tengah menikmati alunan kesejukan di sebuah taman membawa istrinya yang tengah hamil untuk berjalan kaki.
Sang istri mengerinyit heran ketika suaminya terperangah menatap layar ponselnya, lantas wanita itu berinisiatif untuk mengambil ponsel itu dari tangan suaminya tersebut.
Betapa memerah nya wajah wanita itu saat ini ketika melihat nama Jovanka memanggil pada layar ponsel suaminya itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com