Yakin akan keputusan final nya, Hariksa bergegas mencari pria itu, dengan berbekal dandanan cantik bak nona Belanda, Hariksa melangkah dengan pasti dan senyum tipis di bibir merah nya.
"Maaf Harsyan, jodoh, maut rezeki segalanya tuhan yang berkuasa, aku hanya mengikuti petunjuk nya, ada atau tidak nya perasaan ku terhadap nya, aku yakin dengannya, semoga kamu berjodoh dengan yang lebih baik, mencintai kamu dan tidak mudah goyah seperti diriku" batinnya seraya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.
Berhenti tepat di depan gedung Alvino Corp yang sangat besar dan luas itu, dia tersenyum manis memasuki nya, melangkah anggun bersama gaya berkelas nya.
Dari jauh sekilas Hariksa melihat Harsyan, lalu mengendap endap hendak sembunyi dari pria itu, agar jangan sampai ketahuan kalau dirinya datang ke Alvino Corp siang ini, karan tujuan nya mencari Hartawan bukanlah Harsyan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com