Namun kenyataannya Fauziah sudah diburu amarah meluap luap, dan itu sangat menyulitkan suaminya tsb.
"Kita bahas nanti di rumah ya, ini kantor, aku pasti jelasin, tolong Fau aku lelah, pekerjaan ku masih banyak, kali ini please"Bani memohon pada istri nya itu dg tulus, wanita yg menatapnya dg mata merah dan kilat amarah.
Memang nampak di wajah nya, dia pucat seperti nya memang kelelahan, karna pekerjaan yg semakin menumpuk, wakilnya juga belum tentu kapan akan kembali.
Pernahkah Fauziah bertanya pria itu sudah makan atau belum? Bagaimana tidur nya? Bagaimana sarapan nya? Tangannya yg teriris pisau? Fauziah bahkan tidak peduli sama sekali, disini jelas Fauziah istri egois.
"Gak jelaskan sekarang?"Bentak nya.
"Fau, aku sudah memohon begini, kau masih tetap kukuh, liat aku Fau? Sekali pandang aku? Sedikit saja"Alvino muda kemudian menggenggam tangan istrinya itu, namun Fauziah memang istri egois dia menepisnya tak peduli.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com