Nona Alvino mengerjabkan mata. Terlelap pulas seperti membuatnya tidak dapat menikmati indahnya perjalanan udara dari Sumatra menuju tanah kelahirannya. Atau mungkin saja dia menikmati bermimpi di udara?!
Pesawat jet yang membawanya kembali berhasil mendarat dengan baik di landasan. Dia menoleh kesamping. Pria tampan itu masih dengan senyuman tiada bebannya.
"Kita telah sampai ..."
Anggukan pelan disusul senyuman termanis telah menjawab ungkapan sang suami.
Mereka turun bersama, diiringi dengan beberapa kru dan juga para ajudan.
Bergandengan tangan memasuki kendaraan mewah yang telah dipersiapkan supir mereka. Lima menit sebelum mendarat memang supir keluarga sudah lebih dulu tiba di bandara untuk menjemput tuan beserta nona mudanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com