Anthony memilih untuk melanjutkan kuliahnya sambil bekerja dan Pras seperti biasa pasti akan mendukung apapun permintaan adiknya. Hal ini membuat Prasetya lebih sibuk dari sebelumnya, sehingga ia jarang muncul di WD Group maupun di CAT.
Siang itu Xena baru keluar konsultasi dengan dosen pembimbing skripsi nya saat ia melihat Anthony sedang duduk di bangku taman FE ditemani kawan sekelasnya.
Xena diam memperhatikan gadis yang duduk didekat Anthony karena dia mengenali gadis itu yang tak lain teman lamanya di SMU dulu, kakak kelasnya yang pernah membully Lily.
"Anthony", panggil Xena saat ia telah dekat dengan Anthony.
Anthony mengangkat kepalanya dan gadis yang duduk di sebelah Anthony pun mengangkat kepalanya dan terlihat kaget melihat Xena. Gadis itu buru-buru bangun dan membereskan semua barang-barang nya.
"Britney mau kemana? Ini belum selesai", ujar Anthony kebingungan.
"Mau kemana loe? Mau menghindari gw?", herdik Xena ketus sambil memegang lengan Britney.
"Xena maaf ya. Gw beneran ngga ngapa-ngapain kok, gw cuma mau kuliah doang di sini", ujar Britney ketakutan. Xena melepaskan pegangan tangannya.
"Kamu kenal Britney?", tanya Anthony.
"Dia kakak kelas gw dan Lily di SMU dulu. Kenapa loe baru sekarang jadi mahasiswi?", tanya Xena.
"Gw baru ada uang untuk bayar kuliah gw", ujar Britney lemah.
"Loe masih ingat Lily kan? Ini suaminya", ujar Xena sinis sambil menunjuk ke Anthony.
"Anthony kamu beneran suaminya Lily? Maafkan gw ya, gw ngga tau", ujar Britney makin ketakutan.
"Loe kenal Lily juga?", tanya Anthony.
"Terang aja dia kenal, dia pernah membully Lily waktu kami SMU dulu", ujar Xena.
"Apa yang sudah kamu lakukan pada Lily?", tanya Anthony mulai tidak ramah.
"Itu kejadian Uda lama, lagian kami ngga jadi kok membully Lily karena Xena keburu datang dan menghajar kami semua", ujar Britney pelan.
"Loe mau tau orang macam apa teman loe ini? Dia menyuruh teman-teman prianya mencoba memperkosa Lily beramai-ramai. Apa itu namanya manusia?", tanya Xena ketus.
"Britney, gw ngga nyangka ya loe keterlaluan. Loe kan perempuan juga, masa loe segitu jahatnya sama perempuan lain. Bagusnya loe perempuan, kalau loe laki Uda gw hajar loe sekarang juga", ujar Anthony marah.
"Xena, Anthony maafkan gw. Gw mencoba berubah. Gw mau kuliah yang baik dan lulus dengan nilai baik biar gw bisa membahagiakan orang tua gw. Maafkan gw Xena, Anthony", ujar Britney bersimpuh di depan Xena.
"Gw ngga butuh maaf loe. Jangan sampai gw dengar loe membully siapapun lagi kalau sampai gw dengar, loe tau kan apa yang akan gw lakukan", ancam Xena.
"Tenang aja Xena, gw ngga akan bisa membully orang lain lagi, keluarga gw uda melarat. Usaha papa gw kalah saing sama perusahaan besar, makanya kami bangkrut", ujar Britney pelan.
"Itu karma buat loe. Dulu saat loe kaya, loe seenaknya aja ngebully teman-teman SMU kita. Bahkan loe berbuat jahat sampai melewati batas", ujar Xena tetap ketus.
"Iya, itu memang hasil perbuatan gw. Gw bersalah sama orang tua gw makanya gw akan berusaha semampu gw untuk menyenangkan hati orang tua gw. WD Group memang terlalu besar untuk dikalahkan oleh perusahaan papa gw", ujar Britney lemah.
"WD Group yg buat papa loe bangkrut? Maksud loe?", tanya Xena tak mengerti.
"Perusahaan yang bersaing dan mengalahkan usaha papa gw itu WD Group. Papa gw bangkrut sampai kami harus menjual semua asset kami", ujar Britney.
"Loe ngga tau Vice Presdir WD GROUP yang baru siapa?", tanya Anthony sinis.
"Maksud loe Anthony? Gw sama sekali ngga kenal siapapun di WD Group", ujar Britney.
"Xena ini Vice Presdir di WD Group. WD Group punya om Nathan Utomo, Daddy-nya Xena. Berarti yang mengalahkan usaha papa loe ya Daddy nya Xena", ujar Anthony ketus.
"Daddy berarti tau soal perkara kita di SMU dulu", gumam Xena.
"Berarti pak Nathan Utomo menghancurkan usaha papa untuk balas perbuatan gw. Berarti memang gw yang telah menghancurkan usaha keluarga gw. Terkutuknya gw", ujar Britney menangis.
"Sudahlah Britney. Itu semua hasil kejahatan loe, bagusnya Daddy ngga masukkan loe ke penjara. Sekarang loe baik-baiklah kuliah, jangan macam-macam lagi. Kasihan orang tua loe", ujar Xena.
"Maafkan gw Xena. Gw janji kalau gw telah berubah. Gw ngga akan menyakiti orang lain. Gw harus minta ampun sama orang tua gw", ujar Britney lalu berbalik dan pergi dari depan Xena dan Anthony.
"Memangnya om Nathan ngga tau masalah kalian waktu di SMU?", tanya Anthony.
"Gw dan Lily ingin melupakan kejadian buruk hari itu jadinya kami ngga pernah bercerita pada keluarga kami. Gw ngga nyangka Daddy bisa tau dengan caranya padahal gw uda mengancam pengawal gw untuk tidak kasih tau Daddy", ujar Xena pelan.
"Pengawal loe lebih setia sama Daddy loe dibandingkan dengarkan ancaman loe", ujar Anthony.
"Iya, gw benar-benar ngga nyangka Daddy akan berbuat seperti itu membalas orang yang menyakiti anaknya", ujar Xena tersenyum.
"Daddy loe sayang loe banget Xena. Dia melindungi anak-anaknya dengan sangat. Kakak gw juga melindungi loe dengan segala kemampuan nya, sama kaya Daddy loe", ujar Anthony.
"Iya, kekasihku melindungi kami sekeluarga dengan sangat baik. Eh iya, keponakan mu akan bertambah", ujar Xena sambil tersenyum lalu berjalan mendekati sebuah mobil Maybach yang berhenti di dekat mereka.
"Maksudnya, loe hamil lagi? Selamat ya cantik", ujar Anthony senang.
"Gw dan Adriana. Kami hamil barengan", ujar Xena.
"Wah hebat banget kak Xavier, langsung dipepet terus Adriana. Sampaikan salam gw sama Adriana, nanti kami main ke rumah kalian. Daaa kak Pras", ujar Anthony melambai ke arah kakaknya yang hanya menurunkan kaca jendela mobil dan melambai ke arah Anthony.
Setelah Xena masuk ke mobil, tak lama mobil melaju meninggalkan halaman parkir kampus menuju ke rumah. Xena ingin segera menemui Daddy-nya dan memeluknya erat.