Tidak tahan dengan apa yang terjadi kini mentalnya mulai terserang.
Kepalanya terus bertengkar, isi pikiran dan mulutnya selalu bersautan.
Setelah berhasil menenangkan diri Denzel meraih handphone yang tergeletak disampingnya. Ditatap terus menerus wallpaper handphone nya, sampai pada akhirnya ia memberanikan diri mengklik panggilan.
"Hallo"
"Hallo" Jawab seorang gadis pada panggilannya.
"Khai maafkan aku" ucap DenZel pada Khaira.
"Tidak apa-apa mungkin kamu sibuk, aku ngerti ko."
"Maafkan aku ya, kamu dimana sekarang?"
Khaira tidak langsung menjawab, sampai akhirnya ia membuka suara kembali. "Aku di rumah Aditya."
Denzel membelalakkan matanya dan langsung merubah posisinya menjadi duduk. "Sedang apa?" Suara Denzel meninggi.
"Aditya menyuruhku istirahat disini," jawab Khaira.
Denzel sangat geram ia mematikan telponnya begitu mendengar jawaban gadis itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com