Tentang hidup Rabhita, mantan penulis yang berkali-kali gagal dalam menembus karyanya ke gerbong para penerbit. Dia melupakan enam novel yang dipublishnya dalam suatu aplikasi dan melanjutkan hidup sebagai manajer muda di salah satu perusahaan swasta ternama, namun impian lamanya tiba-tiba memanggil dan tanpa pikir panjang, Rabhita Ali langsung menyetujuinya. Siapa yang akan menolak jika sebuah karya yang bahkan belum terbit ditawarkan menjadi sebuah film? Jika ada yang menolaknya, tentu bukan Rabhita Ali. Rabhita bertemu aktris dan aktor terkenal bahkan, dapat menjalin hubungan (terlarang) dengan salah satu aktor favoritnya-Paul Paterson. Tapi, pekerjaan impian itu lama kelamaan mengacaukan dunia dan dirinya, bagaimana Rabhita bisa bertahan?
"HIKS,"
Kamu menangis sambil memandang lantai kramik putih itu, tapi kamu tidak memandanginya dengan teliti atau memikirkan bagimana garisnya ada yang miring—sungguh keterlaluan yang memasang kramik putih jelek ini—kamu malah terus menangis dan memikirkan apa yang baru saja terjadi.
"Dunia begitu kejam," pikirmu.
Dan memang begitu, nyata dan adanya.
Saat kamu sudah hampir satu jam menangis di sana, seseorang datang, kamu kenal siapa dia, dia adalah Ella Dean, sahabat terbaik yang pernah kamu miliki. Setelah semua kekacauan ini, kamu sangat-sangat bersyukur ada dia di sampingmu.
"Sudah, gapapa, keluarin aja," kata Ella, "keluarin semua emosi lo, Rabhita," Ella menepuk-nepuk pundakmu.
Kamu terus saja menangis tanpa menatap sedikitpun kepada Ella, meratapi malam yang—bisa dibilang—terburuk selama kamu hidup.
"Bit, lo boleh kesel dan sedih, tapi lo gak boleh nyerah, inget tujuan lo sehingga lo berada disini," kata Ella lagi dengan lembut di telingamu.
Kamu menghentikan tangismu, lalu menoleh, menatap wajah Ella yang lonjong dengan hidung nyang nyaris mancung, wajah cantik sahabatmu. Ella benar, bagaimana bisa kamu berada disini sekarang, dengan meratapi hidupmu yang sudah hancur berkeping-keping. Kamu menatap Ella lama tanpa mengatakan apapun, karena pikiran mu melayang ke hari itu.
Hari dimana semua tertata dan baik-baik saja.