Evan hanya tertawa kecil, selama ia mengelola perusahaan ini, sang ayah memang selalu menyetujui apa yang menjadi keputusannya.
"Kau memikirkan Catherine?" tanya Gandhi.
"Papa percaya jika aku mandul?" tanya Evan.
Gandhi menepuk bahu putra tunggal kesayangannya itu.
"Jika ada yang ingin kau katakan pada papa, katakan saja. Ada rahasia apa?"
Perkataan Gandhi pelan namun amat sangat menusuk ke jantung.
"Kau bisa membohongi orang lain, tapi aku adalah papamu. Aku adalah orang yang membuatmu bisa lahir ke dunia. Memangnya kau pikir jika aku tidak menikah dengan mamamu kau akan lahir dan besar seperti ini? Jadi, pikir dua kali jika kau mau berdusta atau menyembunyikan sesuatu kepadaku!"
Evan menghela napas panjang, rasanya memang sangat menyiksa jika menyimpan rahasia sendiri.
"Pa, aku ingin mengaku sesuatu. Tapi, apa Papa bisa membantuku?"
"Apa?"
"Catherine ... Aku yang sudah mengambil kesuciannya.
PLAK! PLAK!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com