sudut pandang Jules
Saya menarik nafas tajam ketika kalimat itu meresap ke dalam benak saya. Otak saya seperti korslet selama beberapa detik, sementara jantung saya rasanya mau terbang keluar dari dada.
Blaze ingin saya menciumnya?
Saya??!!
Saat saya menatapnya dengan mata terbelalak lebar dan bibir terbuka karena terkejut, pikiran saya menjadi kosong, dan tidak ada satupun yang bisa keluar dari mulut saya.
Saya mengeluarkan suara serak dan mencoba berbicara sekali lagi. "Saya..."
"Berikan aku ciuman, Jules." Dia mengulangi dengan tenang, mata masih menatapku dalam genggaman yang memukau dan penuh gairah yang tidak bisa saya hindari sekalipun saya mau.
Saya menundukkan pandangan hingga tertuju pada bibirnya dan pipi saya memerah ketika saya menyadari sekali lagi apa yang sebenarnya dia ingin saya lakukan. Dia ingin saya menciumnya dan dia sangat serius tentang itu.
Sekali lagi, saya menarik nafas tajam sebelum mengisyaratkan ke diri saya sendiri lalu ke wajahnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com