Saya benar-benar muak dengan kepura-puraannya.
Saya tidak ingin membunuhnya seperti sebelumnya, namun saya juga pasti tidak ingin berteman dengannya.
Beruntungnya, Joanna tinggal jauh dari kamar Michael dan saya. Tidak ada yang spesial, dan dia tidak punya alasan untuk datang ke tempat kami. Saya tidak harus melihat wajah tersenyum menyebalkannya setiap saat.
"Kamu sedang apa?" Joanna memegang segelas jus dan duduk dengan santainya disamping Kate dan saya. Dia selalu bertingkah seolah-olah dia adalah tuan rumah di rumah ini.
Kate dan saya menaruh buku catatan kami di atas meja, dengan lembaran cetak dan catatan lainnya di sampingnya.
Siapa saja bisa melihat apa yang sedang kami kerjakan sekaligus, namun Joanna bersikeras bertanya. Itu adalah cara yang tidak perlu dan konyol untuk memecah kebekuan. Ada juga arogansi halus dalam nadanya, seperti seorang guru yang menyapa muridnya.
Saya mendesah dalam hati dan dengan enggan menjawab, "Kami sedang mengerjakan pekerjaan rumah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com