Di kantor Osis.
Tsubaki dan Kaiser sudah sampai di kantor osis.
Dan dia sedang duduk menghadap ke arah sona, dia melihat wajah nya sangat serius.
Ada juga teh mengepul yang baru di sajikan oleh Tsubaki, kaiser pun meminum sedikit teh nya karena sedikit haus.
"Teh yang enak, terima kasih Shinra-san." Ucap kaiser dan tersenyum tipis.
"Sama-sama, jika ingin lagi bilang saja Kaiser-kun." Tsubaki berkata dengan tenang.
Walaupun di permukaan dingin tetapi jika diperhatikan lebih lagi wajah ada senyuman tipis di wajah nya.
Bukannya ingin menyombongkan diri, tetapi dia senang keahliannya membuat teh nya membuat mereka menyukai dia bangga dengan keahliannya.
[Apakah Tsubaki sudah punya pacar? Jika belum mungkin aku bisa menjadi...]
"Batuk!" Sebelum kaiser menyelesaikan omongan nya di hatinya, dia melihat ke arah sona yang sedang berpura-pura batuk.
Dan Tsubaki? Wajah nya memerah.
"Kaiser-kun aku tau Tsubaki cantik, tetapi tolong jangan terlalu menatapnya."
"Shitori-san, aku tau itu tidak sopan tetapi sebagai Pria yang tidak punya pacar, bukankah wajar jika terpana melihat wanita cantik?."
"Bukankah kamu terlalu jujur?."
"Aku hanya mengatakan apa yang ada di pikiranku ku."
Orang ini..
Apa yang di bicarakan kaiser memang benar, tetapi apakah dia kurang cantik hingga kaiser tidak terpesona?.
Dan lihat wajah Tsubaki yang memerah.
Hah..
"Baiklah ayo berhenti membicarakan sesuatu yang tidak berguna, mari kita langsung saja intinya Shitori-san." Kaiser berkata dengan wajah penasaran.
Sona tau, waktunya untuk berhenti membicarakan sesuatu seperti ini dan langsung ke inti nya.
"Kaiser-kun, apa kamu percaya dengan iblis?." Sona berkata dengan wajah lebih serius.
"Iblis? Tidak, tentu tidak." Kaiser berkata dengan wajah tenang.
Itu bohong, bahkan di dunia sebelumnya ada iblis, jadi mana mungkin dia tidak percaya.
[Tentu saja aku percaya ada iblis, tetapi tidak seperti Sona dan Rias yang mirip dengan manusia, iblis di dunia sebelumnya penampilan nya sangat mengerikan.]
Sona memutar mata, dia bertanya-tanya, apakah kaiser akan terus berpura-pura tidak tau?.
Sona dan Rias baru Mendengarkan informasi ini, mereka juga semakin penasaran dengan dunia Kaiser.
"Kalau begitu, kamu harus mempercayai iblis itu ada kaiser-kun."
Saat itu Sona dan Tsubaki mengeluarkan sayap di belakang punggung mereka, bentuk sayap itu seperti kelelawar.
Tetapi Kaiser tetap tenang saat melihat sayap yang keluar dari punggung Sona dan Tsubaki.
Di bandingkan iblis di depan nya, iblis dunia sebelumnya mempunyai penampilan mengerikan.
Seperti yang di harapkan Sona, ekspresi kaiser tetap tenang, bahkan setelah dia mengeluarkan sayap nya.
Sona melihat ekspresi tenang Kaiser terlalu aneh, bukankah dia harus nya bereaksi? Tetapi kenapa dia melihat nya , seperti mengingat sesuatu?.
"Kaiser-kun, bagaimana apa kamu percaya?." Sona berkata dengan tenang.
"...." Kaiser.
Sona dan Tsubaki saling memandang, Tsubaki pun berjalan ke arah Kaiser dan melambaikan tangan nya.
"Kaiser-kun, apa kamu tidak apa-apa?." Tsubaki.
"Ugh..maaf, setelah melihat sayap itu aku teringat sesuatu." Kaiser meminta maaf dengan tulus sambil tersenyum kecut ke arah Sona dan Tsubaki.
|{Apa kamu tidak apa-apa?}
'tidak Apa-apa.'
"Minum ini Kaiser-kun." Sona menyerahkan air putih ke arah Kaiser.
Saat melihat Tsubaki membangunkan Kaiser dari pikirannya, Sona diam-diam pergi untuk mengambil air putih.
"Terima kasih Shitori-san." Kaiser berterima kasih dengan tulus di ekspresi wajah nya, tetapi jawaban Sona membuat nya bingung.
"Sona."
"Ya?"
"Panggil aku Sona, dan sekali lagi, perkenalkan nama ku Sona Sitri, pewaris klan Sitri di dunia bawah." Sona memperkenalkan dirinya dengan senyuman tipis.
"Ohh..Baiklah Sona." Kaiser menjawab dan langsung memanggil nama depannya tanpa kehormatan.
"Kamu juga bisa memanggilku Tsubaki Kaiser-kun."
"Baiklah Tsubaki, kalau begitu ada lagi?."
"Aku tidak akan, berbasa-basi lagi Kaiser, Apa kamu ingin bergabung dengan anggota bangsawan ku?." Sona memanggil kaiser tanpa kehormatan lagi, dia sangat ingin kaiser bergabung dengan anggota Budak-budak nya.
Apalagi mengingat kekuatannya, dia kemarin juga memata-matai Kaiser dengan familiar nya, saat itu dia melihat Kaiser membunuh Lima Malaikat jatuh dengan satu serangan.
Dia akan melakukan apa saja Agar kaiser bisa bergabung dengan anggota bangsawan nya.
Saat kaiser ingin membuka mulut nya, Sona mengangkat tangan nya untuk memberhentikan menjawab dulu.
"Jangan terburu-buru menolaknya, Ada keuntungannya jika kamu jadi anggota bangsawan ku, aku juga tidak akan memperlakukan anggota ku dengan buruk."
"Dan kamu juga akan mendapatkan gaji, Bagaimana kaiser apa kamu tertarik?." Sona mengangkat dua jari nya, untuk memberitahu berapa gaji nya.
Sebagai Pewaris Klan, uang bukanlah masalah untuk Sona, Klan nya juga Kaya apalagi klan sitri terkait dengan pengobatan jadi secara otomatis mereka mempunyai Rumah sakit.
Sebagai keluarga yang melahirkan "Leviathan" saat ini, anggota Klan Sitri memiliki ketertarikan kuat pada sihir berbasis air , dengan satu-satunya pengecualian yang diketahui adalah Serafall Leviathan yang unggul dalam sihir berbasis es . Wilayah Sitri dikenal karena kekayaan alamnya, dan dikatakan memiliki sebagian besar cadangan alam yang ada di antara beberapa wilayah milik Iblis Kelas Atas. Klan Sitri juga dikenal sebagai salah satu dari beberapa wilayah yang memiliki fasilitas medis canggih, memiliki salah satu rumah sakit paling terkenal di Dunia Bawah .
Kaiser tentu saja tidak tertarik, apalagi melihat gaji itu tudak seberapa dengan uang saku nya, jadi dia menolaknya.
"Aku Minta maaf Sona, Tapi aku Menolak, Kalau begitu sampai jumpa." Setelah menolak Sona, Kaiser bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah Pintu untuk masuk kelas.
Tetapi Sona di depan pintu ada Tsubaki yang menjaga, sambil melipat tangan nya dan mengangkat tangan ke atas yang membuat payudara nya ikut ke atas.
"Kaiser-kun, Kaichou Belum menyuruh mu pergi kan? Silahkan duduk kembali." Tsubaki berkata dengan wajah dingin.
Saat Kaiser ingin buka mulut tangan nya di cengkram oleh Sona, dia Cengkramnya dengan Erat Seolah-olah tidak akan membiarkan nya pergi.
"Sona, Tsubaki kalian....."
"Kaiser, jangan terburu-buru menolaknya, masih ada keuntungan."
Kaiser yang mendengarkan "Keuntungan" tentu saja dia penasaran jadi dia akan meluangkan waktu nya sebentar.
"Apa keuntungan nya?"
"Aku akan memberikan Tsubaki dan Diriku."
Melihat Tsubaki tidak menjawab Sona mengangguk puas, tetapi dia Sona salah Tsubaki hanya terkejut, saat dia ingin membuka mulut nya.
[Sona, Kau...hah...apa mereka akan memakan lelaki tampan ini? Tidak! Aku bukan Pria yang akan tergiur oleh gadis cantik yang seperti ini.]
Walaupun Sona Dan Tsubaki Cantik, Kaiser Tidak ingin yang seperti ini, dia ingin memiliki hati nya dan tubuh nya.
Melihat sekeliling, dan akhirnya Kaiser melihat sesuatu, di Sudut Ruangan.
"Sona, ayo kita bertanding."
"Bertanding?"
"Catur, Ayo Bertanding Catur, Jika kamu bisa mengalahkanku maka aku setuju untuk jadi anggota bangsawan mu, tetapi jika aku menang aku akan menolak lagi seperti tadi, bagaimana?."
"Baiklah, Ayo."
Mungkin karena dia sangat ingin memasukkan Kaiser ke dalam anggota Bangsawan nya, dia lupa tentang janji masa kecil nya.
Tetapi tidak dengan Tsubaki, Dia memegang kamera di tangan.
Duduk saling menghadapi, dan melihat ke arah Catur di meja.
Kaiser memilih warna putih
Punya Sona warna hitam.
"Hati-hati Kaiser." Sona memperingati nya dengan Wajah dingin tetapi agak sombong.
"Sona, Kamu terlalu meremehkan diriku."
[Gadis ini sangat meremehkan diriku bukan? Lihat saja Sona, Manusia Tampan ini akan mengalahkanmu.]
Para Pahlawan wanita:
Orang Ini...Narsis sekali!.
Tetapi bagi mereka yang belum bertemu bertanya-tanya bagaimana penampilan nya.
Bagi mereka yang sudah tahu hanya bisa mengangguk, Karena memang Tampan, walaupun dia Narsis.