webnovel

146 Nona Muda

```html

Ekspresi Fu Xiaoxiao berubah seketika. Kakek sangat benci menunggu orang.

Dia tidak punya pilihan selain berjalan cepat menuju aula leluhur.

Satunya harapan yang bisa diandalkannya adalah ibunya yang kembali lebih cepat.

Sebuah cangkir teh dilemparkan ke kaki Fu Xiaoxiao tepat ketika dia melangkah masuk ke aula leluhur.

"Brak!"

Serpihan cangkir teh jatuh ke lantai, dan tehnya membasahi bagian bawahnya.

Fu Xiaoxiao merasa seolah-olah dia telah kembali ke malam ketika Shen Yan dihukum berlutut di aula leluhur. Saat itu, kakeknya juga melemparkan cangkir teh di depan Shen Yan.

Pada saat itu, dia berharap Shen Yan akan dihukum lebih keras.

Tapi sekarang, giliran dirinya!

Memikirkan hal itu, semburat kebencian melintas di mata Fu Xiaoxiao.

Dia tidak akan dimarahi oleh kakeknya kalau bukan karena Shen Yan. Selain itu, dia tidak akan dihukum!

"Berlutut!" Tuan Tua Fu membentak dengan keras.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo