Dia begitu kedinginan hingga tanpa sadar mengerut ke dalam dirinya sendiri. Dia menggigil, merasa seolah-olah ia berada di ambang kematian karena beku. Apa yang harus dilakukannya?
"Yuxin…" Tiba-tiba, dia pikir dia mendengar seseorang memanggil namanya.
Namun, hanya ada satu panggilan, dan kemudian tidak ada lagi.
Cahaya di mata Tang Yuxin meredup bahkan lebih. Dia tidak yakin apakah dia berhalusinasi karena dia begitu lapar hingga hampir pingsan.
"Yuxin, Tang Yuxin…"
Suara itu lagi.
"Yuxin..."
Panggilan lain.
Dari jauh ke dekat, suaranya terdengar tidak terlalu jauh, seolah dalam jangkauannya.
"Saya di sini! Saya ada di sini!"
Tang Yuxin tiba-tiba berdiri, berteriak keras di pintu masuk perangkap. Suaranya bergetar, dan air mata mengalir di wajahnya, basah dan panas.
Tak lama kemudian, dia melihat sosok berdiri di pintu masuk perangkap. Itu adalah Gu Ning.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com