Xue Xi selalu memiliki ingatan yang kuat, tapi ini merupakan pertama kalinya dia merasa telah melupakan sebuah tulisan tangan. Meskipun terkesan familiar, dia tidak bisa mengingat di mana dia pernah melihatnya sebelumnya.
Saat Xue Xi mengerutkan kening, Qin Shuang berkata, "Bisa jadi seseorang diam-diam mengarahkan Qin Lu untuk melakukan hal seperti itu?"
Xue Xi menggelengkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia tidak tahu.
Qin Shuang tersenyum tanpa daya. "Apakah dia diarahkan atau tidak, Qin Lu sudah menyimpang dari jalur yang benar. Sebaiknya memang dia harus belajar dari pengalamannya."
Dia mengangkat bahu dan duduk di depan Xue Xi.
Xue Xi menatap amplop itu, masih tidak bisa mengingat di mana dia pernah melihat tulisan tangan itu sebelumnya. Dia memasukkan amplop tersebut ke dalam tasnya, berpikir bahwa dia pasti akan bisa mengenalinya ketika dia melihatnya lagi.
Setelah dia meletakkan surat tersebut, ponsel Xue Xi bergetar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com