"Apa Dirimu sudah sadar sekarang deon?" Ucap satu suara.
"Haaa??? dimana diriku?" ucap deon yang baru sadar dari pingsannya.
"Apa maksudmu dengan HAAA?? DIMANA INI?" jawap suara itu dengan keras.
"hillbert jika kau meneriaki diriku sekali lagi diriku akan menebas dirimu." Ucap deon yang separuh sedar.
"Cuba saja jika kau bisa Duke muda Deon" ucap suara wanita.
"Kau benar-benar Hillbert...." ucap deon yang emosi.
"slash... Ting."
"Apa pedang ku ditahan?" gumam deon.
"serangan yang kuat untuk dirimu yang baru sadar Duke muda" Ucap suara wanita itu.
"Dan lagi apa diriklmu tidak kasihan dengan Hillbert yang asli? dia sedang ketakutan sampai menggigil akibat dirimu mengatakan hal itu dengan marah" ucap suara wanita.
"Sebentar, suara ini. Suara wanita" jawap deon yang sudah sedar sepenuhnya.
"Jadi apa jawapan mu?" Tanya Sera.
"Jawapan?" tanya deon balik.
"Haihsssz apa ayah tidak bicara padamu?" ucap Sera.
"Ayah? kau siapa?" tanya deon yang pusing.
"Begitukah jadi Ayah belum memberitahumu sepenuhnya, Ya.. mau bagaimana lagi, sekarang cukup kenal diriku sebagai wanita yang akan menjadi pedamping munsuatau saat ketika kau sudah sedia Duke muda. Ah, nama ku sera, Sera Krusia.
"Hahhh.. Apa yang dia bicarakan? ya sudahlah, tak kesah." gumam deon.
"Jadi berapa lama diriku pingsan da-"
"TUAN MUDA.. HIKSS.. HIKS.." ucap Hillbert.
"Hillbert buang hingusmu dan lap air matamu" Ucap deon.
"Saya MINTA MAAF TUAN MUDA, HIKSS..HIKSS. HACUH.." Jawap Hillbert sambil mengelap hingus yang berada di bahu deon.
"Iyuhhh" gumam deon.
"Saya... SAYA GAGAL MELINDUNGI TUAN MUDA HIKSS...HIKSS" jawap Hillbert.
"Pengawal, bawa orang tak waras ini ke dalam biliknya dan kurung dia." teriak deon.
"Tu... Tuan muda... Tolong...Tolong jangan pisahkan saya dengan tuan muda.. HIKSSS... HIKSSS. HIKSSS.." Teriak Hillbert sambil nangis dan mengelap hingusnya.
"HAhhhh.. akhirnya tenang juga." ucap deon.
"Nah sekarang kalian yang tersisa pergilah dan tunggu ketika diriku memanggil kalian, atau kalian mau dikurung seperti Hillbert di ruangan yang-" sebelum menghabiskan perkataannya semua pelayan yang berada di bilik deon pergi keluar biliknya.
"Sekarang sudah saatnya..Sistem!" ucap deon.
"Hmmm Apa diriku mendapatkan penambahan level saat membunuh monster itu? Sekarang diriku sdah berada di level 24.. 120 At point, dan Level up point 22. kalau begitu Hmmm.. 14 level up point masukkan pada skill weapons master." pikir deon.
"Penberitahuan sistem: Skill weapons master naik ke level 15, Exclusive effect skill terbuka pada level 10,20 dan seterunya"
"Apa? Exclusive effect? Hmm mari kita lihat." Deon melihat status windownya.
"A...apakah, dapat extra 30% damage tambahan dari damage asli yang diberikan. itu..itu bukankah terlalu op?.. kalau begitu bagaimana kalau level 20? tanya deon."
"Pemberitahuan sistem: Skill Weapons master Exclusive effect level 20 view - Membuat setiap senjata yang dipegang dan dilapisi aura akan memberikan effect:Wave aura. membuat jarak serangan bertambah 50%"
"Hahhaha, gila.. HAHAHHAHA... ini gila tambah 5 Point pada skill Weapons master dan 5 point lagi pada Dragonic aura.. HAHAHHA" oikir deon.
"Penberitahuan sistem: maaf point tidak cukup. Anda slhanya memiliki 7 apa anda mau 5 dragonic aura dan 2 untuk weapons master?"
"Be...begitukah, kalau begitu gunakan saja 5 point pada weapons master dan sisa point simpan sahaja dahulu." Bisik deon.
"Penberitahuan sistem: baiklah, Perintah player diterima."
"pemberitahuan sistem" Unlock effect Sepcial ke-2 Dari skill: weapons master - Wave aura."
"Bagus ini sangat bagus, hehe" bisik deon.
"Kalau begitu mari liat stat ku sementara ini." gumam deon.
"Sistem, perlihatkan stat ku." ucap deon.
"Penberitahuan Sistem: Stat - STR: 40, Luck: 19, Magic Power : 29, Aura : 38, Endurance 31, Hp Recov : 14, Resistence : 34, Intellect : 27, Mana Recov : 15, Wisdom : 24, Perception : 16 dan Unique Stat dexterity : 30. Yang mengabungkan Stat: Movement,Agility, Avoidance dan Stamina."
"Kalau begitu buat kan semua stat ku Rata 40 kalau mencukupi." Ucap deon.
"Penberitahuan sistem: At point tidak mencukupi"
"Begitukah, kalau begitu Rata 30 saja namun stat Str dan dexterity tetap di 40." Ucap deon.
"Penberitahuan sistem: Berhasil Sisa 57 Stat sisa untuk di alokasikan ke stat player"
"Sisa 57 ka, kakau begitu letakkan 10 At point pada Str dan Dexterity."ucap deon.
"Penberitahuan sistem: Berhasil sisa 37 stat sisa."
"Mantap, kalau begini Diriku sudah sangat kuat untuk melawan monster tingkat 2.. Mungkin" ucap deon dengan teragak-agak.
"Krekkk." bunyi pintu dibuka.
"Apa dirimu sehat-sehat saja duke muda deon?" Tanya seorang pakcik tua.
"Hmm Dirimu dagon?" tanya deon.
"Ya, ini diriku Tuan muda" jawap dagon.
"Dan mereka ber2" tanya deon.
"Yah banyak hal terjadi tuan muda deon dalam berberapa bulan terakhir. Namun mereka adalah keluargaku sekarang, setelah kejadian waktu itu. tangan sebelah kananku putus dan diriku berhenti menjadi pedang raja, dan Kerana sudah banyak hal yang kulalukan buat kekaisaran diriku diberikan tanah dan gelar Duke Krusia.. Sekarang diriku adalah Seorang bangsawan, Hal yang ku benci dahulu." ucap Dagon.
"begitukah. Ya, sudah 6 tahun Berlalu sejak saat itu sewaktu diriku Berada di umur 10 tahun." ucap deon.
"Kembali ke persoalan ku sebelumnya, siapa mereka?" tanya deon lagi.
"Ha, ha.. mereka adalah keluarga ku seperti yang kubilang sebelumnya, ini adalah istri ku Diana dan ini adalah anak ku yang beranjak Umur 5 tahun namanya Riana krusia, Ah dan ini anak tiri ku." ucap dagon.
"Anak tiri jadi dirimu menikahi diana yang janda begitu?" soal deon.
"Itu benar, Dan ini Sera Krusia umur 16 tahun sama seperti dirimu" ucap dagon.
"Haaaaa.....!!!, bukankan itu dirimu sebelumnya(Flashback waktu mc bertemu wanita misteri waktu itu)" ucap deon yang tercengang.
"Apa kalian sudah ketemu, kalau begitu maka situasinya jadi lebih mudah untuk ku bicarakan" ucap dagon.
"Ha?!" tanya deon yang curiga tambah keliru.
"Maksud ku diriku ingin melakukan pernikahan politik bersama Duke muda Farahaim" ucap dagon.
"Pernikahan....?!!" teriak deon yang terkejut.
"Ya tuan muda, bukankah anda akan mendapatkan gelar resmi setelah 3 hari nanti mulai dari sekarang jadi tinggal 2 hari bukan" jawap dagon.
"Ha..?!" tanya deon.
"Kenapa dirimu ha?!!.. sekarang dirimu bangun dan-" sebelum dagon habis bicara.
"Dirimu menginginkan pernikahan politik bukan maka itu Kita lakukan saja saat tournament" ucal deon.
"Ha!?" ucap dagon dengan aneh.
"Saat tournament untuk membuat orang-orang tahu bahwa memang orang ini layak untuk menjadi duke, jika kau dikalahkan maka dirimu tidak layak dan orang yang menang tantangan itu mendapatkan gelar baron dan sebahagian tanah dari tanah yang dijanjikan untuk duke yang kalah di tournament tersebut. Ahh.. Mungkin kerana dirimu pedang kaisar sebelumnya kurasa tidak ada orang yang mau tapi, diriku.. diriku cuma anak 17 tahun yang menuruskan ayah ku yang belum dibicarakan khalayak ramai. maka dari itu jika anak mu sera bisa memasuki Final dan menentangku maka diriku akan menikahinya.. Bagaimana setuju?" ucap deon.
"Namun jika dirimu tidak menang?" tanya dagon.
"Dirimu meremehkanku?biarku beritahu, semakin banyak variabel dan ketidaktahuan kekuatan musuh dan dirimu direndahkan makin mudah untuk menang." jawap deon.
"Namun diriku tidak hanya ingin cakap kosong seperti ini duke, diriku ingin sesuatu hal yang bisa menjadi bukti untuk perjanjian tersebut." ucap dagon.
"Hacuhh..."
"Apa... ya kurasa dirimu tahu tentang hal itu." ucap deon.
"benar duke muda, kita akan buat janji di depan kaisar dan keluarga kerajaan." ucap dagon.
"O..okey.." ucap deon.
"Namun dagon apa dirimu bisa bergerak? dan bertarung?" tanya deon.
"Tentu saja duke, walaupun diriku begini kekuatan ku masih sangat kuat." Jawap dagon.
"Kalau begitu ayo ke arena latihan sekarang dagon, ayo kita sparring." ucap deon.
"Baiklah tuan muda" ucap dagon.
"Mama apa ayah akan bertarung dengan laki-laki itu?" tanya Riana.
"ya.. boleh dikatakan begitu, namun riana dirimu tidak boleh untuk memanggil Laki-laki itu dengan sebutan laki-laki jika dia sudah menikah dengan kakakmu" ucap Diana istri dagon.
"Ibuu.... aku juga tau ituuuu..." ucap riana dengan wajah cemberut.
"Ibuuuuu... aku ingin melihat ke sana, dengan lebih dekat." ucal riana.
"Tidak bole riana, terlalu-" sebelum diana habis becakap.
"Tidak apa-apa ibu biarkan diriku pergi dengan riana." ucap sera.
"Namun sera itu terlalu berbahaya." ucap diana.
"Haahhhh.. apa ibu mengira diriku selemah itu?" tanya Sera sepada ibunya.
"Ibu tahu sera dirimu itu kuat namun..." ucap diana.
"Ibu. percaya padaku, Tolong. lagipula diriku ingin melihat kekuatan bakal suami ku.. apa diriku salah?" ucap sera.
"hahhh.. baiklah sera.. ibu percaya padamu, namun hanya 1 kali ini sahaja. Titik.." ucap diana.
"Baiklah ibu" jawap riana dan sera secara serentak.
"Ayoo kakak, kita lihat" ucap Riana pada sera.
"Hmmm, tampaknya anak-anak ku ingin melihat kita bertarung, diriku tidak bisa terlihat kalah disini." ucap dagon.
"Percuma dagon sekuat apapun kau lakukan, diriku memiliki banyak variabel dan itu adalah sesuatu yang dirimu tidak bisa." jawap deon.
"Kalau begitu, bukankah akan adil jika dirimu tidak memakai salah 1 tangan mu juga tuan muda." ucap dagon.
"Tentu saja tidak. dagon.. dan Mata Void: Instant Teleport."
Seketika Deon berpindah dengan sangat cepat ke belakang dagon.
"Hah?!, duke meng- tidak dibelakang ku" teriak dagon.
"Slashh... Slash... Ting.."
"Dirimu sangat cepat duke muda bahkan diriku terluka sedikit sekarang. argggh.." ucap dagon
"Tes.. tes.." darah dagon jatuh menitik ke tanah.
"Pemberitahuan sistem: Kerana afek perpindahan dunia, exp juga boleh didapatkan melalui pertarungan duel.. Exp saat ini 570/2,400."
"Ha, aku juga dapat exp?" gumam deon.
"Haha,hahaha.. baiklah dagon diriku akan melakukan dengan adil sekarang, diriku akan cuma memakai 1 tangan dan Bret..." bunyi membelah sesuatu.
"Tu... tuan muda, apa yang anda lakukan?" tanya dagon dengan pening.
"Apa yang si bodoh itu lakukan, apa di mencuba bersikap adil. atau dia hanya sombong?" gumam sera.
"Kakak, kenapa laki-laki itu melakukan hal tersebut?" tanya riana kecil.
"diriku juga tidak tahu Adikku." jawap Sera
"Sekarang adil bukan?" tanya deon.
"baiklah, jika itu yang tuan muda inginkan maka-"
"Slash... slash.. slash."
"Mata void: Instant teleport" ucap deon.
lagi lagi deon berleportasi ke sana dan kemari.
"Mata void: Instant teleport" ucap deon.
"Tuan muda terus menerus menggunakan kekuatan itu, ini sulit diriku selalu "Slash..." di tebas "Slash..." oleh duke muda " Slash.." secara terus menerus jika "Slash...." terus seperti ini maka diriku "Slashhh..." akan mati" pikir dagon yang sambil di tebas.
"Baiklah tuan muda jika itu yang kau inginkan maka, Giant aura." ucap dagon.
"Benar begitulah setidaknya sekarang, Dragonic aura." ucap deon.
"Sekarang Dagon saatnya dirimu menghadapi ku 45% kekuatan asliku" ucap deon.
"Sistem, aktifkan effect skill weapons master" bisik deon.
"Pemberitahuan sistem: Skill weapons master yang diaktifkan."
"I... ini, Sword path. Begitukah dirimu ternyata menjadi sangat kuat deon" ucap dagon.
"Dirimu akhirnya mengetahuinya dagon" ucap deon
"Slash...Slash...Slash.." bunyi benturan pedang Dagon dan deon.
"Sret..sret.. Sssrettt."
"Deon, dirimu benar-benar sangat kuat. dengan swordpath mu yang mana tidak banyak yang bisa aku lakukan sekarang.." ucap dagon
"Tes. tes.. tes..." bunyi darah menitik.
"ini akhrinya dagon" ucap deon.
"Benar-" sebelum dagon menghabiskan kata-katanya.
"Dagon!!, Keluarkan semuanya dagon, lawan diriku...!!" teriak deon.
"Namun jika duke terluka" ucap dagon
"Tidak usah Takut, diriku takkan terluka."ucap deon.
"Yah sejujurnya diriku melakukan ini untuk exp, diriku menbuntuhkan-" sebelum deon habis bergumam sendirian.
"Swozt..." bunyi angin yang sangat kuat dan "Slash.... Bam...!" benturan dari kedua pedang membuat sedikit kerosakan di ruang latihan.
"Tuan muda apa yang anda gumamkan tadi?"tanya dagon
"Ti..tidak ada apa-apa dagon. hehe" jawap deon.
"begitukah kalau begitu, Lion aura.!" teriak dagon dan "Booomm...!" Letupan yang cukup besar dan.
"Bam...! " bunyi sesuatu menghentam dengan keras.. "Bruk.."
"Cih, itu ter- Arghhhh.. gila, diriku terbang dan menghentam dinding.. itu jangan uhuk... uhu... Bahkan diriku sampai mengeluarkan darah." gumam deon.
"Namun" ucap deon dengan semengeh.
"Penberitahuan Sistem: Anda naik 1 level Exp saat ini 50/2,500.
"yah ini sudah lumayan diriku-" sebelum deon sempat habis kata-kata.
"Kemana fokus mu duke muda,"ucap dagon yang sedang berlari dengan sangat cepat ke arah deon.
"Cihh...!" ucap deon dengan marah.
Dan "Slash... Bam..!, Slashh... bam!" setiap pedang mereka benturan terjadi letupan kecil di mana-mana.
"Jika terus seperti ini diriku pasti akan mengalami luka berat dan kalah" gumam deon.
"Benar.. itu dia, Bloody Sword! muncullah..!" teriak deon.
"Penberitahuan sistem: Bloody sword telah datang.
"Bagus dengan begini Diriku bisa meningkatkan bloody sword juga, kerana salah satu efek dari bloody sword ialah. Menyerap darah target dan meningkatkan levelnya." gumam deon.
"Slashh... Bam! Bam...! bam...!"
"Dan juga setiap dia menyerap darah maka durabilitynya akan penuh kembali." gumam deon lagi.
"I....ini gila, pertarungan mereka sangat kuat, diriku yang sekarang rasanya takkan mungkin untuk menang dengan mereka" gumam sera.
"Kakak...kakak.. Kamu kenapa diam begitu saja?" tanya riana.
"Tidak, diriku hanya merasakan bahwa diriku memiliki tujuan untuk terus menekuni bidang swordsmanship." Ucap sera.
"Ayoo...! duke muda... Lebih serius lagi...!!" teriak dagon.
"Penberitahuan Sistem: Durability senjata di bawah 10%."
"Kalau begitu fokus untuk menyembukhkan Durability senjata baru meningkatkan level senjata." ucap deon.
"Pemberitahuan Sistem: perintah diterima."
"Booommm...!" bunyi ledakkan yang sangat kuat.
"Berhentilah dagon, dirimu semakin lemah dan, dirimu semakin kekurangan darah." ucap deon.
"Hoho, darah ku terus di sedot oleh senjata itu. begitukah, artifak item kah.." ucap dagon dan lalu pingsan.
"Pemberitahuan sistem: Bloody sword level 3 dan Durability dalam keaadan 100% dan hp Player berjaya disembuhkan menggunakan kekuatan pedang ini."
"Ayah.... Ayah.. bangun" ucap sera.
"Apaaa... apa yang kau lakukan bajingan bodoh dan tidak tau diri kerana menyerang seorang laki-laki tua yang sudah melemah sampai mengeluarkan artefak item....!" teriak sera.
"Sera jangan keterlaluan...!!!" ucap ibunya.
"Maa...maaf ibu ta..tapi ayah" ucap sera.
"Tenang saja dia hanya pingsan, pelayan.. bawa duke krusia, Tidak maksudku Dagon ke tempat penyembuhan." teriak deon.
"Dan ya, kau cukup berani untuk memanggil ku bajingan.. kalau begitu sampai jumpa lagi.. Sera krusia" ucap deon.
"O...Okey" ucap sera dengan muka yang memerah akibat malu.