Setelah berpisah dari Lily,aku merasakan penisku yang tegang dan sedikit sakit dengan tak berdaya,bukannya aku tidak mau memakan Lily sekarang.
Tapi hari ini sudah siang dan sudah waktunya bagi Mina untuk makan siang,aku berniat menjenguk nya jadi aku menghentikan hafsuku dengan enggan.
Selain itu,aku juga memiliki rencana yang lebih jahat untuk Lily,jadi aku hanya bisa menahan rasa sakit dan melepaskan nya.
"Hah~ayo beli cemilan untuk Mina dan Aiko-san dulu"
Setelah penisku tenang,akhirnya aku berani keluar dari gang gelap dan masuk ke jalan yang ramai.
Sepuluh menit kemudian,aku tiba di sebuah toko manisan terkenal di Konoha,toko ini menjual makanan khas negara api yaitu sebuah bola bola ketan bernama dango.
Sejujurnya melihat cemilan ini,aku jadi kangen dengan cemilan buatan nenek ku yaitu klepon.
"Selamat datang,anda mau pesan apa?"
Melihat aku mendekat,seorang wanita paruh baya tersenyum Samah dan bertanya.
"Aku mau 15 tusuk dango,di bawa pulang"
"Baiklah,tunggu sebentar"
Setelah aku memesan,aku melihat lihat ke sekeliling lalu tertegun melihat seorang wanita muda berambut ungu sedang makan dango dengan lahap.
Rambut ekor kuda pendek warna ungu,mata coklat muda yang bersinar penuh vitalitas.
Lalu tubuh nya..ahem! Sungguh seksi,gadis ini sungguh membuatku marah,apa apaan hanya mengenakan pakaian jaring ini,oke meskipun itu tidak menunjukan bagian dalam sedikitpun,tapi payudaramu masih menonjol dengan jelas oke!.
Benar wanita ini adalah Mitarashi angko,yang akan berevolusi menjadi ubi jalar,saat ini dia masih seorang gadis berusia 22 tahun yang penuh vitalitas,tadi aku tahu..di balik senyum bodohnya itu,ada perasaan menyakitkan karena di khianati oleh guru yang dia kagumi.
"A.ada apa,apakah ada sesuatu di wajahku?"wajah anko memerah ketika dia menyadari Shohei,dia terkejut ketika melihat pria yang begitu tampan menatapnya dengan penuh minat,meskipun dia biasanya keras kepala,galak dan tidak peduli pada percintaan,tapi dia juga menyukai cowok ganteng...jadi anko merasa malu ketika yang menatapnya itu adalah seorang Pria yang begitu tampan.
"Um,tidak....hanya saja tidak baik bagimu memakan begitu banyak manisan,sayang sekali jika gadis cantik sepertimu menjadi gemuk"
Melihat wajah malu anko,aku hanya terkekeh lalu mengingatkan nya dengan lembut,aku benar benar tidak ingin melihat gadis cantik seperti anko akan berakhir menjadi bibi ubi ungu seperti di anime.
"Uh?..hehe kau terlalu berlebihan,tenang saja aku adalah seorang ninja,jadi tidak mungkin aku akan menjadi gemuk hanya karena makan"
Mendengar pujianku,gadis ini tiba tiba menyeringai dan tidak peduli,aku menghela nafas dengan sedih.
Saat ini pesanan ku sudah siap,setelah membayarnya aku pergi sambil menunjukan ekspresi sedih.
"Aku sudah mengingatkan mu,jangan menyesal nanti"
Setelah mengatakan itu aku mengguakan Flicker body dan menghilang.
Anko melihat Shohei menghilang langsung tertegun,dia tidak menyangka anak laki laki tampan yang memujinya ternyata sangat kuat,bahkan dia tidak melihat bayangannya sama sekali!.
Kemudian,mengingat kesedihan di wajah Shohei,anko mau tak mau menatap kembali manisan tangannya.
"Hehe anak itu sangat perhatian, sepertinya dia menyukaimu anko-chan"
Wanita paruh baya itu menutup mulutnya dan terkekeh ketika melihat Shohei menghilang,lalu menatap anko dengan senyum menggoda.
"A.ahahaha,kau bisa saja yako-san,aku tidak mengenalnya sama sekali, bagiamana dia bisa menyukaiku!"
"Benarkah?...lalu anko-chan,apakah kamu pernah mendengar tentang cinta pandangan pertama?"
"C.cinta? Huh,kurasa dia hanya bajingan yang mesum,melihatku begitu cantik jadi dia ingin mendekati ku!"
Mendengar pertanyaan pemilik toko,wajah Anko memerah kemudian mulai memfitnah Shohei untuk meredakan rasa malunya.
Tapi dia terdiam lagi,melihat manisan di tangan nya dia tiba tiba teringat lagi wajah sedih itu,kemudian dia diam diam meletakan manisan itu dan membayar.
*******
Setelah berpisah dari Anko,aku melanjutkan perjalanan pulang ku menggunakan Flicker body.
Hanya dalam 1 menit,aku tiba di rumah Mina.
"Permisi,Aiko-san,apa kau ada di rumah?"
Aku mengetuk pintu dan memanggil dengan sedikit keras, kemudian aku mendengar suara berjalan dan pintu pun terbuka.
"Ara~selamat datang shohei-kun,ayo masuk,Mina sudah menunggu mu di atas"
"Terimakasih Aiko-san,oh ya aku membawa dango,ayo kita makan bersama di atas"
"Oh~ho..Shohei-kun sangat perhatian,baiklah ayo aku naik juga,kebetulan aku aku juga akan membawa makanan untuk Mina"
"Um!"
Kemudian,aku naik bersama Aiko san.
Setelah itu waktu berlalu,di kamar Mina aku berinisiatif menggantikan Aiko san untuk menyuapi Mina,membuat Aiko san terkekeh lembut.
Lalu setelah itu,aku mengobrol bersama keduanya sambil memakan dango,atau lebih tepatnya aku dan Mina mengobrol,dan Aiko san hanya menyimak kami berdua.
Sesekali aku dan Mina saling memandang dan terikik menunjukan atmosfer penuh kasih sayang pada Aiko san.
3 jam kemudian...
"Kalian anak muda lanjutkan ngobrolnya,ada yang harus ku lakukan di bawah,aku tidak akan menggangu lagi"melihat Mina dan shohie yang mengobrol dengan hati hati,Aiko terkekeh lalu berinisiatif turun.
Melihat Aiko-san turun,aku tersenyum malu kemudian pulih setelah melihat Aiko-san benar benar menghilang.
"bagaimana dengan tubuhmu kesayanganku,apakah kamu merasa lebih baik sekarang?"
Melihat Mina yang wajahnya sudah banyak pulih,aku dengan lembut mengusap pipinya yang kenyal dan bertanya dengan lembut.
"Um~aku merasa lebih baik sekarang,tidak lemas seperti kemarin,tapi kakiku masih lembut dan linu ketika aku menggerakannya"
Mendengar panggilan sayang Shohei,wajah Mina memerah dan menjawab dengan suara malu malu.
"Baguslah kalau kamu sudah merasa baikan,untuk kakimu..tenang saja,itu akan sembuh dalam 3 hari"
"Um? Bagaimana kamu tahu itu,apakah kamu mengerti medis?"
"Ya,aku baru membacanya semalam,saat aku melihat mu kesakitan,aku merasa bersalah jadi aku mempelajari kedokteran agar aku bisa merawat mu" mendengar pertanyaannya,aku tanpa malu malu berbohong kepadanya,yah selama Mina semakin mencintaiku itu tidak masalah jika aku berbohong kan?.
Benar saja,aku melihat tatapan Mina kepadaku semakin fanatik, seolah-olah jika aku mengajaknya sex sekarang,dia tidak akan menolak bahkan jika dia sakit.
"Terimakasih,aku sangat senang kamu peduli padaku,aku mencintaimu,Shohei-khyun"
Mina mengulurkan tangannya meraih leherku,lalu menempelkan mulut kecilnya di bibirku.
Aku menyeringai secara imajiner,lalu membalas ciuman Mina dengan melumat bibirnya yang lembut itu.
"Mhhn~"
"Ah~cium aku lagi darling!"
Setelah bibir kami berpisah,Mata Mina menyipit seperti bulan sabit yang menawan lalu meminta dengan suara rendah dan bergetar.
Mendengar suara Mina yang mabuk,aku menyeringai kemudian dengan lembut menjambak rambut belakangnya dan menariknya ke dalam ciuman ku.
"Hmhn~❤️"
Tak puas hanya itu,aku menjulurkan lidahku dan membuka giginya dengan ringan,Mina yang sudah mabuk membuka mulutnya dengan mudah.
Kemudian..kedua lidah kami saling bertautan dan dan berputar liar seolah ingin saling memeluk.
*Clok~crucle~plok
Suara menggairahkan keluar dari mulut kami membuatku bersemangat,tapi aku langsung menghentikan tanganku mengingat kondisi Mina yang lemah.
"Ahn~itu enak,darling~❤️"
5 menit kemudian,kedua bibir kami terpisah menciptakan sebuah jembatan saliva sebening kristal seolah menghubungkan cinta ku padanya.
"Hmm~bibirmu juga nikmat, terimakasih atas makanannya!"
Aku dengan lembut mengusap bibir mungil Mina membuatnya membuka mulut kemudian memainkan lidah kecilnya dengan jempolku.
Mina tidak melawan sedikitpun,hanya semakin mabuk hingga air liurnya menetes membasahi leher halusnya.
"Ini sudah sore,aku pulang,besok aku akan ke menjengukmu lagi!"
"Ah? Kau tidak akan melanjutkannya?"
Mata Mina yang mabuk sedikit pulih,dia menatap ku dengan kecewa membuatku merasa lucu, sepertinya damage yang di hasilkan oleh omong kosong Ku sangat hebat,bahkan Mina tidak tahan.
"Hehe pikirkan tubuhmu gadis bodoh,jika aku memakanmu lagi sekarang,tubuhmu tidak akan tahan!"
"Se.sebanrnya jika Kau mau,aku akan menerimanya sayang~"
"Oke berhenti bicara,pokoknya pulihkan dirimu dulu oke?"
Aku menutup mulutnya dengan tanganku kemudian mencium pipinya dengan lembut membuat Mina tersadar dari kondisi mabuknya.
Setelah pulih,mina juga tersipu malu dan menghela nafas lega karena Shohei tidak memakan nya,sungguh apakah aku kehilangan kendali? Mina bertanya tanya di dalam hatinya.
"Baiklah,tapi besok ajak aku kencan oke?,kurasa kakiku akan sedikit pulih besok"
"Baiklah, sesuatu keinginanmu, kesayanganku,muach~❤️"
Setelah itu,Mina dengan enggan menyetujui kepergian ku dan meminta janji,aku pun menyetujuinya dengan enteng kemudian mencium keningnya dengan lembut lalu keluar dari kamarnya.
"Ara~apakah Shohei-kun akan kembali?"
"Ya Aiko-san ini sudah sore"
"Tidak mau menginap?"
"Ugh~kurasa lain kali saja" apa kau bercanda,jika aku menginap malam ini,kurasa putrimu akan menderita semalaman!
"Fufu~mereka sangat lucu,tapi sepertinya aku harus mengingatkan Mina agar dia berhati hati,umurnya terlalu muda untuk mengandung bayi"
Melih
at Shohei berlari,Aiko menutup mulutnyamina terkekeh, mengingat suara erangan centil Mina yang keluar dari kamar,Aiko menjadi lebih serius dan berniat menasehati putrinya yang lugu.