Zara merasa terhibur melihat ekspresi cemberut Scarlett. Dia tertawa, "Hahaha, maafkan saya, sayangku. Salahkan suami Anda — dia sudah menjelaskan dengan sangat tegas bahwa saya tidak boleh membocorkan rahasia ini kepada Anda!" Senyumnya penuh keceriaan.
"Jadi, cerita tentang ingin bertemu Carter ... itu bohong?" Nada bicara Scarlett berubah menjadi lebih serius.
Ekspresi Zara berubah dengan seketika. Sebuah bayangan melintasi wajahnya.
"Bagaimana bisa kau mengatakan itu?" Zara menghela nafas dalam, tatapannya terunci pada Scarlett. "Ketika kita bicara di telepon, saya pikir kau hanya berbohong padaku. Saya mengira dia pasti marah pada saya, dan saya tidak ingin bertemu setelah saya menolak lamarannya. Itu membuatku sangat benci. Tapi kemudian, saya sampai di sini, dan dia tidak ada di sekitar. Dan kemudian... saya mulai merasa bahwa kata-kata Anda itu tulus."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com