webnovel

Perjalanan Menjadi Dewa

Autor: Alfy_Fy
Oriental
En Curso · 5.1K Visitas
  • 5 Caps
    Contenido
  • valoraciones
  • N/A
    APOYOS
Resumen

Xiao Zhan adalah anak dari dua legenda kultivator yang terkenal pada masanya, bakat kedua orang tuanya mengalir dalam tubuhnya, membuat sang pemuda terlahir sebagai jenius sejati yang hanya ada seribu tahun sekali. Xiao Zhan yang tak puas dengan pencapaiannya memutuskan untuk naik lebih tinggi lagi, sehingga dimulailah perjalanannya menjadi dewa bersama teman-teman seperjuangannya.

Chapter 1Ch. 1 - Awal Baru

Xiao Zhan tengah menatap keatas langit dengan kedua mata menyipit, pandangannya tertuju kearah gumpalan awan hitam yang dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru.

Suara gemuruh perlahan mulai terdengar, diikuti dengan kilatan petir yang menghiasi gumpalan awan hitam. Namun di saat Xiao Zhan berpikir jika hujan akan turun, tiba-tiba gumpalan awan hitam terbelah menjadi beberapa bagian.

Tepat diantara belahan gumpalan awan hitam tersebut, terlihat dua cahaya yang saling berbenturan satu sama lain, kecepatannya yang tidak bisa di tangkap oleh mata biasa membuat orang lain berpikir jika kedua cahaya itu hanyalah sebuah petir yang saling menyambar.

Tetapi di mata Xiao Zhan, itu adalah dua pemuda yang sedang bertukar serangan dengan sengit. Dimana keduanya tengah beradu ilmu pedang dengan sesekali melakukan serangkaian mantra tangan, menciptakan bergama serangan element yang memang sudah di kuasai.

Xiao Zhan tidak mengetahui sudah berapa lama kedua pemuda itu saling bertukar serangan, namun yang jelas gumpalan awan hitam yang semula menyelimuti langit kini sudah menghilang tak berbekas.

Selang beberapa saat kemudian kedua cahaya itu bergerak cepat kearahnya dengan kecepatan tinggi. Sadar jika mereka tengah mengincar dirinya, Xiao Zhan lebih dulu mengambil langkah meninggalkan tempat tersebut.

"Jangan lari kau Saudara Xiao..." Salah seorang dari mereka berseru lantang, dia meningkatkan kecepatan terbangnya, tetapi hal tersebut masih belum cukup.

"Kau terlalu lambat Saudara Song, kalau begitu biar aku yang mengejar Saudara Xiao."

Sebuah suara yang berasal dari belakang tiba-tiba terdengar, seseorang yang tidak lain adalah Ye Song itu menoleh kearah belakang, mendapati seorang pemuda dengan rambut berwarna emas dan bola mata berwarna senada.

Pemuda itu tersenyum tipis, kemudian meningkatkan kecepatan terbangnya untuk menyusul Xiao Zhan yang semakin menjauh.

"Cih! Jika bukan karena kekuatanku menghilang lebih dari setengahnya, aku bisa dengan mudah mengejar kalian." Ye Song mendengus pelan, dia kemudian menghentikan pengejarannya dan memilih memperhatikan dari kejauhan.

Terlihat kini Xiao Zhan tengah berhadapan dengan Chen Li, dimana keduanya bertukar serangan dengan tangan kosong, suara keras yang di ciptakan oleh pertarungan tersebut menggema ke seluruh langit, layaknya sebuah gemuruh petir yang menggelegar.

Ye Song menghela nafas panjang sebelum memutuskan untuk kembali ke Sekte Bunga Dosa, membiarkan Xiao Zhan dan Chen Li bertukar serangan di atas langit.

"Kenapa kau tidak ikut bergabung?" Dari arah belakang, seorang pria berparas cukup tampan berjalan mendekat seraya memperhatikan keatas langit.

Ye Song tersenyum kecut, "Bukan tidak mau, tetapi tidak biasa...." Terdengar suara helaan nafas panjang, "Setelah Spirit Beast Legendaris di keluarkan secara paksa dari tubuhku, kekuatanku menghilang lebih dari setengahnya. Saat ini, aku tidak sebanding dengan Saudara Xiao dan Saudara Chen walaupun tingkat kultivasi kita tidak jauh berbeda."

"Jadi selama ini kau hanya mengandalkan kekuatan dari Spirit Beast Legendaris?"

"Aku tidak akan menyangkalnya, memang kenyataanya seperti itu."

Pria itu mengangguk pelan, dia tidak menanggapi lebih jauh perkataan Ye Song. Kembali perhatiannya tertuju pada pertarungan Chen Li melawan Xiao Zhan yang berjalan imbang.

Sampai akhirnya kedua pemuda itu memutuskan untuk menghentikan pertarungan tersebut dan melesat kearah Ye Song serta pria yang adalah Yin Feng.

"Ayah!" Xiao Zhan tersenyum hangat, "Sejak kapan kau berada disini?"

"Sejak kalian asik bertukar serangan sampai melupakan jika sahabat kalian yang satu ini sedang murung meratapi kekuatannya yang menghilang." Yin Feng tertawa kecil, dia menggoda Ye Song yang memang ekspresi kusut.

Satu tahun lebih sejak Xiao Zhan dan yang lainnya kembali dari dunia bawah, selama itu pula tidak ada pergerakan dari Xiao Chen atau bangsa iblis lainnya. Setidaknya, situasi saat ini benar-benar terasa damai.

Xiao Zhan, Chen Li dan Ye Song menghabiskan waktunya untuk berlatih, dimana mereka tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Penerus Dewa.

"Senior Yin, itu tidak lucu...." Ye Song mendengus pelan.

Xiao Zhan dan Chen Li saling berpandangan, keduanya tertawa pelan saat melihat ekspresi Ye Song. Keduanya teringat jika saat pertama kali mereka bertemu Ye Song tidak pernah menunjukan ekspresi apapun selain tatapan dingin, bahkan untuk tersenyum simpul pun sang pemuda sangat jarang memperlihatkannya.

Baik Xiao Zhan maupun Chen Li merasa senang melihat perubahan tersebut, setidaknya dengan demikian Ye Song tidak terlalu larut meratapi misinya yang gagal membawa Li Wang kembali.

Tidak hanya gagal, Ye Song juga hampir kehilangan nyawa dalam misi tersebut andaikan Xiao Zhan dan Chen Li tidak datang membantu.

"Saudara Chen, bukankah ini terlalu lama? Kapan Ujian Penerus Dewa itu di laksanakan?" Xiao Zhan mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak yakin, karena Dewa Zeus tidak memberitahu pasti kapan Ujian tersebut di mulai."

Xiao Zhan menghela nafas, "Aku khawatir jika situasi ini terus berlanjut maka Saudara Xiao Chen dan Bangsa Iblis sudah lebih dulu melakukan pergerakan. Lebih buruknya lagi mereka akan menyerang Benua Teratai Merah disaat kita semua tengah mengikuti Ujian Penerus Dewa."

"Aku cukup yakin semua itu tidak akan terjadi, menurutku Saudara Xiao Chen dan Saudara Li Wang juga akan mengikuti ujian yang sama namun di tempat yang berbeda. Karena pada dasarnya Ujian Penerus Dewa bertujuan untuk mendapatkan Pusaka Dewa." Chen Li menjelaskan analisanya.

Salah satu alis Ye Song terangkat, "Dari mana kau mengetahui semua itu?"

"Hanya firasat ku rasa..." Chen Li mengangkat kedua bahu, terlihat jika sang pemuda juga ragu dengan perkataanya sendiri.

Saat mereka tengah berbincang satu sama lain, tiba-tiba salah satu tetua mendatangi mereka dan mengabarkan jika ada dua kultivator yang memaksa ingin bertemu dengan Yin Feng.

Kedua kultivator itu mengaku berasal dari Kekaisaran Dewa, hal tersebut membuat Yin Feng tersentak kaget, begitupun dengan Xiao Zhan dan yang lainnya. Mereka semua kemudian melesat ke arah gerbang sekte untuk melihat seseorang yang di maksud.

Setibanya di sana, terlihat seorang gadis cantik yang memiliki wajah tidak asing, selain itu terdapat seorang pria tampan yang di perkirakan berusia pertengahan 30 tahun.

"Ayah Feng...."

"Bai Lili, Pemimpin Agung...."

Yin Feng tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat kehadiran putrinya yang sudah bertahan-tahun tidak bertemu.

Bai Lili kemudian berlari kearah Yin Feng dan memeluknya dengan erat, selama beberapa saat keduanya saling melepas rindu satu sama lain.

"Bagaimana kabarmu?" Yin Feng tersenyum hangat.

"Aku baik Ayah Feng, bagaimana denganmu? Dan bagaimana kabar Zhan-gege?"

"Aku juga baik..." Yin Feng menoleh kearah belakangnya, dimana Xiao Zhan, Chen Li dan Ye Song tengah berjalan mendekat.

Xiao Zhan kemudian menghampiri Bai Lili, memeluk sang gadis dengan perasaan hangat, walaupun keduanya berasal dari rahim yang berbeda, tetapi Xiao Zhan tetap menyayangi Bai Lili sebagai adiknya.

Setelah melepas rindu, Xiao Zhan dan Yin Feng memberi hormat pada Pemimpin Agung, sesaat ingatan keduanya kembali pada kejadian beberapa tahun yang lalu, khusunya pertempuran di Pagoda Tujuh Bintang.

Ingatan tersebut membuat Xiao Zhan dan Yin Feng tersenyum canggung, tanpa keduanya sadari seorang wanita tengah berjalan kearah mereka dengan melepaskan aura mencekam.

"Ah! Jadi ini putrimu...."

Yin Feng menelan ludahnya dengan kasar, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan saat mendengar suara tersebut. Yin Feng kemudian membalikan badan seraya tersenyum canggung. "Namanya Bai Lili, sesuai dengan perkataan mu. Dia adalah putriku, ku harap kau tidak membencinya."

"Aku tidak membencinya, lagi pula semua ini kesalahanmu." Lu Xueqi mendengus kesal, dia lalu mengalihkan pandangan pada Bai Lili. "Namaku Lu Xueqi, istri sah dari Ayahmu sekaligus Ibu dari Xiao Zhan."

Selama beberapa saat Bai Lili terdiam, dia berusaha mencerna setiap perkataan yang di lontarkan oleh Lu Xueqi, sampai akhirnya Bai Lili menunjukan keterkejutan. Sang gadis segera memberi hormat, "Maaf atas kelancangan saya senior. Kedatanganku kemari hanya ingin mengunjungi Ayah Feng."

Lu Xueqi menatap tajam, tatapan yang sangat mengintimidasi, membuat Bai Lili menelan ludahnya dengan kasar seraya menundukkan kepala.

Kemudian Lu Xueqi tersenyum hangat, "Jangan takut, aku tidak akan marah. Kau berhak menemuinya kapan saja, lagi pula aku hanyalah seseorang yang sudah mati."

Perkataan Lu Xueqi sukses mengejutkan Bai Lili, sang gadis seketika teringat tentang istri pertama Yin Feng yang di kabarkan memang sudah mati.

Namun, sebelum Lu Xueqi bisa mengatakan sesuatu Pemimpin Agung sudah lebih dulu melakukannya.

"Seseorang yang sudah mati? Pantas saja aura kematian mu begitu kental, tetapi bagaimana bisa seseorang yang sudah mati bisa hidup kembali?"

"Um! Ceritanya sedikit panjang, tetapi yang jelas Xueqi bisa hidup kembali karena menggunakan teknik terlarang yang memungkin seseorang bisa di hidupkan kembali."

También te puede interesar

Black Needle Warrior

Li Yong adalah bocah yang bernasib malang. Sejak dilahirkan, dia tidak pernah mengetahui siapakah kedua orang tuanya. Dia dibuang begitu saja. Entah karena apa alasannya. Sebab hingga sekarang, dia sendiri belum mengetahui secara pasti. Saat itu usianya masih kecil. Untunglah langit mengulurkan tangannya. Pada detik-detik penentuan antara hidup dan mati, tiba-tiba ada sebuah tangan yang terjulur kepadanya. Tangan itu sudah keriput, bahkan kotor oleh debu-debu yang menyesakkan nafas. Ternyata tangan itu milik seorang kakek tua. Li Yong tidak tahu siapa kakek tua itu. Yang dia tahu hanyalah bahwa kakek tua itulah yang kemudian merawatnya seperti kepada cucu sendiri. Bahkan dia juga yang memberikan nama Li Yong kepadanya. Nama itu diambil dari marga Li milik kakek tua yang diketahui bernama Li Beng tersebut. Semenjak saat itu, Li Yong terus tinggal bersama Kakek Li Beng. Keduanya benar-benar akrab, seperti akrabnya hubungan keluarga. Siapa pun pasti tidak akan ada yang menyangka bahwa mereka sebenarnya tidak ada ikatan darah sama sekali. Namun sayang sekali. Semua itu tiba-tiba berubah ketika musibah menghampiri mereka berdua. Kakek Li Beng dibunuh secara sadis oleh perampok-perampok yang tidak punya hati nurani. Untunglah pada saat itu, Li Yong berhasil menyelamatkan dirinya. Kematian Kakek Li Beng telah membuat Li Yong terpukul. Dia tersiksa lahir batin. Hingga pada akhirnya, bocah itu memutuskan untuk pergi ke tempat yang sangat jauh. Namun sepuluh tahun kemudian, di jalan dan di desa yang sama, tiba-tiba muncul seorang pemuda misterius. Wajahnya angkuh dan dingin, kedua bola matanya kelabu. Siapa pun bakal mengetahui kalau dia adalah orang yang menderita penyakit batin dan selalu merasa kesepian. Pemuda yang dimaksud itu bukan lain adalah Li Yong. Ya, memamg dia. Namun Li Yong yang sekarang, telah berbeda jauh dari Li Yong sepuluh tahun silam. Sekarang dia telah menjelma menjadi seorang pemuda yang gagah perkasa. Ilmu silatnya sangat tinggi. Tiada seorang pun yang mengetahui sampai di mana taraf kesempurnaan ilmunya. Kematangan dari penguasaan setiap jurusnya juga tidak perlu diragukan lagi. Kemunculannya ke dalam dunia ramai membawa sebuah tekad. Li Yong ingin mencari pelaku yang sudah membunuh Kakek Li Beng sekaligus mencari jati dirinya sendiri. Dia pun ingin menjadi seorang pendekar yang membasmi kejahatan.

Junnot_senju · Oriental
5.0
396 Chs

Seni Beladiri Dewa dan Iblis

Dunia dimana peperangan para dewa dan iblis terus terjadi... Manusia yang lemah dan tidak memiliki kekuatan hanya bisa pasrah menjadi korban peperangan Namun para dewa menyadari bahwa para manusia yang berada di alam bawah bisa saja membantu mereka di dalam perang dengan memberikan kekuatan mereka kepada para manusia... Lalu sang dewa tertinggi mengutus perwakilan dewa untuk mencari para manusia yang layak untuk mendapatkan kekuatan mereka dengan mengadakan kompetisi Para iblis mendengar rencana tersebut dan mereka gelisah jika para manusia yang diberkati kekuatan dewa muncul dan membantu dewa melawan para iblis Iblis pun mengikuti hal yang sama seperti yang dilakukan oleh para dewa, mereka mengutus perwakilan iblis untuk mencari para manusia yang menginginkan kekuatan dan membantu iblis untuk melawan para dewa... Nan Chen seorang remaja berusia 15 tahun kehilangan keluarga nya akibat peperangan para dewa dan iblis. Hatinya dipenuhi dendam namun dia cerdas dan bertindak dewasa... Nan Chen mendengar kabar tentang kompetisi para dewa dan iblis. Nan Chen yang menginginkan kekuatan untuk membalaskan dendam nya pun mengikuti kompetisi tersebut... Setelah memenangkan kedua kompetisi dan mendapatkan kekuatan tertinggi dari dewa dan iblis, Dewa dan iblis akhirnya mengetahui bahwa Nan Chen mengikuti kedua kompetisi dan mengkhianati mereka, Nan Chen pun menjadi ancaman bagi para dewa dan iblis Para dewa dan iblis kesal karena tindakan Nan Chen. Nan Chen diburu dan dibunuh karena telah mengkhianati kedua belah pihak... Namun takdir berkata lain, Nan Chen dibunuh dan dibuang ke sebuah jurang yang memiliki mata air abadi... Air mata abadi pun memperbaiki kerusakan yang ada di tubuh Nan Chen secara perlahan dan akhirnya setelah 10 tahun. Nan Chen bangkit kembali menjadi lebih muda. Nan Chen yang mengetahui bahwa dia hidup kembali pun mulai berambisi untuk menguasai dunia dan membuat dunia tanpa perang... Kisah perjalanan Nan Chen pun dimulai...

Rullayuki · Oriental
Sin suficientes valoraciones
391 Chs