webnovel

Berpetualang keWilayah Utara 3

"Wah..., cepat sekali kalian datangnya...!, ahh..., bagus jika istri kalian juga ikut...?, nak...!, apakah kamu sudah menjelaskan kepada mereka kenapa mereka dipanggil untuk ikut...?" kata Zang Lang.

"Sudah kek...!, dan aku juga sudah memberikan tambahan pengetahuan kepada paman Cian dan bibi Thien tentang menempa senjata..., kalau paman Ran dan bibi Mei tinggal mengasah kemampuan mereka sampai bisa membuat Pil tingkat Legenda...!" kata Zang Lung menjelaskan.

"Baguslah kalau bergitu..., baiklah sekarang kita lanjutkan perjalanan kita sambil mencari tanaman herbal di Hutan ini...!" kata Zang Lang kemudian mengajak para cucu dan cucu buyutnya untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Ketujuh sosok itu bergerak dengan cepat sampai sore hari mereka telah selesai menyisir seluruh kawasan Hutan Lebat diperbatasan itu, dan saat ini dengan teknik meringankan tubuh mereka melesat menuju Kota terdekat dengan perbatasan yaitu Kota Yuan Bin. Wilayah Utara berada dibawah kekuasaan Kerajaan Yuan dengan ibukota kerajaan berada di Kota Yuan Han, diwilayah ini terdapat 4 Kota Besar yang tersebar di seluruh pelosok Wilayah. Kota Yuan Gao berada dibagan Barat dan berbatasan dengan Wilayah Barat kemudian Kota Yuan Hun yang berada di sebelah Utara yang merupakan tujuan Zang Lung datang ke Wilayah Utara ini, karena Kota Yuan Hun berdekatan dengan lokasi Gunung Es dimana tempatnya berbagai Tanaman Herbal Langka dan berbagai jenis Hewan Buas dengan type Es.

Hari telah gelap saat rombongan Zang Lung sampai di Kota Yuan Bin, dengan membayar biaya masuk masing-masing 1 keping emas kepada penjaga gerbang Kota selanjutnya mereka memasuki Kota untuk mencari sebuah Hotel. Zang Lang yang sudah mengenal Wilayah Utara termasuk setiap Kota yang berada diwilayah ini, mengarahkan rombongannya kesebuah Hotel yang terlihat bagus dan Mewah karena gedungnya yang berlantai 5 dan memiliki restoran sendiri didalamnya.

"Selamat datang di Hotel kami tuan dan nyonya...!, silahkan masuk..., kami menyediakan fasilitas menginap biasa dan VIP..., silahkan tuan dan nyonya yang menetukan...!" kata sang pelayan hotel.

"Berikan kami 4 buah kamar terbaik yang dimiliki hotel ini...!, dan kami akan menginap hanya untuk semalam saja...!" kata Zang Lang yang memimpin rombongannya itu.

"Baik tuan...!, mari ikuti saya...," kata sang pelayan sambil menuju meja kasir untuk melaporkan kedatangan tamu dan mengambil 4 buah kunci kamar VIP.

"Maaf tuan dan nyonya...!, karena hanya menginap 1 malam maka sesuai dengan peraturan hotel biayanya harus diselesaikan dimuka..., silahkan tuan berurusan dengan petugas kasir hotel..., sementara yang lainnya bisa mengikuti saya kelantai 5...!" kata sang pelayan menjelaskan.

"Baik...!, saya akan menyelesaikan semua biayanya..." kata Zang Lung yang mengambil alih urusan biaya hotel tersebut sementara itu pasangan kakek dan nenek buyutnya dan kedua pasangan paman dan bibinya langsung menuju kelantai 5 dengan diantar oleh sang pelayan hotel.

Keesokan harinya ketika waktu masih subuh, rombongan itu melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Yuan Hun yang berada disebelah utara. Untuk sampai di Kota ini mereka akan membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 hari jika mereka menggunakan kemampuan mereka dengan teknik meringankan tubuh yang mereka miliki saat ini, dan dari Kota Yuan Hun ini untuk menuju lokasi Gunung Es mereka masih akan membutuhkan waktu 1 hari perjalanan lagi untuk sampai kesana. Menuju Kota Yuan Hun mereka akan melewati Danau yang dinamakan dengan Danau Biru, Danau ini terbentuk akibat mencairnya Es Abadi yang berada di Gunung Es kemudian airnya tertampung disebuah lembah yang dalam sehingga membentuk sebuah Danau. Karena dasarnya yang dalam dan dipenuhi oleh Es Abadi sehingga terlihat berwarna kebiru-biruan kemudian oleh penduduk sekitar dinamakan dengan Danau Biru.

Sepanjang perjalanan menuju Kota Yuan Hun, Zang Lung mengajak mereka untuk menyisir setiap hutan yang dilewati untuk mencari keberadaan tanaman herbal, disamping itu Zang Lung tidak berhenti untuk mengedarkan kesadaran spiritualnya mencari kandungan bahan logam yang berada dibawah tanah. Didalam perjalanan itu juga Zang Lung tidak lupa menangkap berbagai jenis hewan dan burung-burung serta berbagai jenis pohon dan tanaman lainnya untuk menambah koleksi hewan dan tumbuhan yang berada didalam dunia jiwanya, Zang Lung juga menemukan 2 jenis pohon kayu yang langka yaitu pohon Kayu Jati Tua dan pohon Kayu Perahu yang sudah berumur 100 tahun lebih. Kedua jenis Pohon Kayu tersebut merupakan bahan terbaik untuk membuat Perahu atau Kapal, juga bisa sebagai bahan untuk lengan tombak atau gagang senjata lainnya bahkan bisa untuk dijadikan perabotan rumahtangga.

Hari kedua perjalanan mereka sudah berada dekat dengan lokasi Danau Biru, jalan lintas menuju Kota Yuan Hun memang dibuat dan melewati pinggiran Danau tersebut walaupun disekitarnya terdapat kawasan hutan yang lebat dan jauh dari pemukiman penduduk. Demikian juga dengan adanya berbagai hewan buas tingkat menengah dan tingkat tinggi yang mengancam keselamatan para pelintas, dan hanya para pemburu yang ahli serta para petualang yang memiliki tingkat kekuatan Hawa Murni Langit keatas yang berani untuk melewati jalan lintas tersebut.

"Kita akan beritirahat dipinggiran Danau Biru itu...!, sekalian menikmati pemandangan alam yang indah disini...!" kata Zang Lung kepada rombongannya itu.

"Ahh..., bagus sekali pemandangan disini...!, tapi kenapa tidak ada sebuah desapun disekitar sini...?, apakah tempat isini berbahaya untuk pemukiman...?" kata bibi Thio Thien yang merasa heran karena tempat yang indah tapi jauh dari pemukiman penduduk.

"Saudari Thien benar...!, tempat disekitar sini bagusnsya dibuatkan seb uah pemukiman...!, bisa untuk tempat berwisata dan akan menjadi sebuah tempat yang terkenal di seluruh Benua Putih ini...!" kata bibi Bua Mei menambahkan.

"Kalian harus mengetahui tentang asal-usul daerah ini sebelumnya...!, kenapa banyak penduduk yang tidak mau membuat pemukiman disektar sini...?, hal itu dikarenakan karena Danau ini merupakan penampungan dari beberapa Desa yang terseret Air Bah dari arah Gunung Es...!, saat Es Abadi yang berada di Gunung itu mencair dan luapan airnya menuju kelembah ini dengan membawa seluruh isi dari 3 buah desa yang dilewatinya...!, jadi dengan kata lain Danau Biru ini merupakan kuburan dari seluruh isi 3 buah desa...!" kata Zang Lang menceritakan sejarah terbentuknya Danau Biru tersebut.

"Dan perlu kalian ketahui juga bahwa selama 10 tahun setelah terbentuknya Danau Biru ini tidak ada seorangpun yang melewati jalan lintas ini...!, para pelintas membuat jalan melingkar dari arah Kota Yuan Hun untuk menuju ke arah Kota Yuan Bin dan menambah waktu perjalanan selama 3 hari...!" kata Zang Lang menambahkan.

"Dan ada cerita dari para pemburu dan petualang...?, bahwa didalam Danau ini hidup 3 ekor Naga Putih yang merupakan jelmaan dari 3 buah desa yang terkubur didalamnya...!, dan hal itu sudah menjadi cerita turun temurun di Wilayah Utara ini selama ratusan tahun...!" kata Zang Lang menjelaskan.

Mendengar cerita kakek buyutnya itu Zang Lung lalu memfokuskan kesadaran spiritualnya kearah dasar danau untuk melihat dan memeriksa keadaan dasar danau tersebut, Zang Lung kemudian merasakan adanya aura kehidupan yang terpancarkan dari sebuah sudut dasar danau yang disekelilingnya tertutup dengan lapisan Es Abadi yang sangat tebal. Zang Lung juga masih melihat adanyan puing-puing bangunan dan sisa-sisa tulang belulang manusia yang terkubur didasar danau, kemudian dia juga mengukur kedalaman dasar danau yang dia perkirakan berjarak 300 meter dari permukaan danau. Zang Lung tidak lupa untuk menandai lokasi pinggiran danau dimana dia berdiri saat ini, untuk dia gunakan nantinya saat dia telah selesai dengan tujuan utamnya datang ke Wilayah Utara ini.

Setelah cukup beristirahat dipinggiran Danau Biru, rombongan itu melanjutkan perjalanan mereka menuju kearah Kota Yuan Hun dengan menyisir kawasan hutan. Karena jaraknya yang tidak jauh lagi walaupun dalam gelap malam tanpa berhenti mereka tetap mengerahkan seluruh kemampuan meringankan tubuh mereka untuk segera sampai diKota Yuan Hun, menjelang subuh mereka melihat gerbang Kota Yuan Hun yang sudah berada didepan mereka. Dengan membayar biaya masuk sebagai pendatang, Zang Lang mengantar rombongannya untuk beristirahat disebuah Hotel dan berencana akan melanjutkan perjalanan mereka menuju Gunung Es pada keesokan harinya.

Siguiente capítulo