"Kalung ini disebut 'Kalung Dimensi' saat memakainya kalung itu akan menyatu dengan tubuhmu...!, karena benda itu adalah sebuah Artefak tingkat Surgawi yang berfungsi untuk melindungi dirimu dari serangan senjata gelap dan semua jenis pengaruh racun dan sihir yang berada di Alam Semesta ini...!, Artefak itu juga berfungsi untuk memanggilku saat kau menemui kesulitan dan butuh pertolonganku...!, selanjutnya ini adalah 'Cincin Dimensi' tingkat Surgawi juga adalah Artefak tingkat Surgawi yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang dan makhluk hidup termasuk manusia...!, dan terakhir adalah 'Pedang Kaisar'... sebuah senjata tingkat Surgawi titipan dari 'Yang Mulia Kaisar Dewa' untukmu...!, Yang Mulia belum bisa berkenan datang menemuimu karena masih banyak tugas yang sedang dijalaninya di Alam Maha Tinggi...!, dan pesan dari yang Mulia Kaisar Dewa agar kamu mulai membiasakan diri berlatih dengan menggunakan pedang tersebut..., nah...!, teteskan darahmu diatas benda-benda itu kemudian pakailah...!" kata Dewa Pengetahuan sang guru menjelaskan.
Zang Lung melukai ujung jarinya kemudian meneteskan darahnya diatas Kalung, Cincin dan Pedang pemberian sang guru kemudian dia segera memakainya dan setelah itu terlihat kalung dan cincin tersebut menghilang menyatu dengan leher dan jari tengah dimana kedua Artefak tingkat Surgawi itu terpasang.
"Hmm..., guru ...!, bagaimana menggunakan Cincin Dimensi ini...?, aku mau menyimpan Pedangku kedalamnya...!" tanya sang murid yang terlihat kebingungan.
"Hehehe..., caranya sudah aku berikan dan berada didalam kepalamu...?, tinggal kau pelajari dan pahami serta kuasai semuanya dengan sempurna...!, tapi akan guru jelaskan sedikit..., ketika tingkat kekuatanmu sudah berada ditingkat Spiritual kau akan mulai menyerap Energi Spiritual...!, Energi itu yang digunakan oleh 'Para Kultivator' untuk menggunakan Artefak mulai dari tingkat Bumi, Langit, Dewa dan Surgawi...!, kamu hanya perlu fokuskan Energi Spiritualmu terhadap benda yang akan kau pindahkan dan arahkan kedalam Cincin Dimensi milikmu...!" kata sang guru menjelaskan.
"Perlu kamu ketahui juga bahwa didalam Cincin Dimensi yang kuberikan sudah ada isinya yang dapat kau gunakan sebagai bekal dalam perjalanan petualanganmu kelak...!, dan juga sudah kubuatkan beberapa ruang dimensi yang khusus untuk menyimpan tanaman dan makhluk hidup dialamnya...!, dan untuk saat ini aku akan membantumu memasukkan pedang itu kedalam Cincin Dimensi milikmu itu...!" kata sang guru kemudian.
Whhuuusss...!,
Dalam sekejap Pedang Kaisar lenyap dari pandangan mata dan sudah berpindah tempat kedalam Cincin Dimensi milik Zang Lung.
"Baiklah...!, sekarang langkah pertama yang harus kau lakukan adalah mempelajari teknik Kultivasi 'Nafas Dewa'..., itu adalah teknik Kultivasi tingkat Surgawi ciptaanku...!, setelah menguasainya mulailah berkultivasi dengan menggunakan teknik tersebut sambil kau memahami dan menguasai semua pengetahuan yang telah kuberikan...!" kata sang guru melanjutkan.
"Baik guru...!, murid akan mulai belajar memahami semua pengetahuah yang guru berikan...!", kata Zang Lung.
"Ya..., mulailah muridku...!, dengan kecerdasanmu aku yakin kau bisa menguasainya dalam waktu singkat...!, setelah kau menguasai semua pengetahuan yang sudah terbuka itu...?, maka selanjutnya akan terbuka yang berikutnya...!, demikian juga dengan penguasaan teknik-teknik akan terbuka seiring dengan bertambahnya tingkat kekuatanmu...!" kata sang guru.
"Murid mendengar perkataan guru...!" kata Zang Lung dengan penuh hormat.
"Baiklah...!, aku pergi dulu...!" kata sang guru kemudian menghilang.
Whhuuusss...!,
Setelah kepergian sang guru Zang Lung melanjutkan kultivasinya sambil mulai mempelajari semua pengetahuan yang berada didalam pikirannya, dia melihat ada beberapa bagian yang masih terselimuti awan hitam karena masih tersegel dan yang sudah bisa dilihatnya adalah uraian tentang Alam Semesta beserta isinya. Zang Lung juga melihat tulisan-tulisan yang menguraikan tentang keberadaan Alam Fana, Alam Tinggi, Alam Surgawi dan Alam Bawah serta Alam Dimensi lain yang terdapat di Alam Semesta, demikian juga dengan makhluk hidup berbagai Ras yang menempati setiap Alam tersebut.
Hari mulai menjelang pagi suara kokok ayam jantan dan kicauan burung mulai terdengar sambung menyambung, didalam kamar Zang Lung masih dalam posisi lotus melanjutkan pemahamannya tentang teknik kultivasi Nafas Dewa yang harus segera dia kuasai. Dan itu sudah menjadi target pertama Zang Lung agar dia dapat mulai berkultivasi untuk membuka kekuatan Hawa Murninya yang sampai saat ini belum terbuka, titik-titik meridian yang berhubungan dengan Kekuatan Hawa Murni atau Tenaga Dalam semuanya belum terbuka dan untuk membukanya harus mengalirkan Energi Hawa Murni kearah titik-titik meridian tersebut.
Seminggu telah berlalu dan Zhang Lung telah memahami sepenuhnya semua pengetahuan yang diberikan oleh gurunya sang Dewa Pengetahuan, dan sesuai pengetahuan yang dipelajarinya bahwa berkultivasi yang baik itu seharusnya berada di Alam Terbuka. Berada dekat dengan sumber Energi Alam Langit dan Bumi seperti cahaya matahari, sinar bulan, pepohonan, air dan tanah, untuk itu dia segera menemui ayahnya yang dia ketahui setiap pagi akan bermain bersama adiknya Zang Ling ditaman yang berada disamping paviliun mereka.
Segera dia beranjak dari dalam kamar dan menuju kearah taman tersebut, sesampainya dia melihat kedua orangtuanya sedang bercengkerama dengan sang adik yang terlihat berlarian kejar-kejaran denga ayahnya.
"Salam ayah..., ibu...!, heii..., adik cantik...?" kata Zang Lung menyapa mereka.
"Ehh..., nak...!, kamu baru bangun...?, itu terlihat kamu belum mandi dan masih kusut...?" kata sang ibu Lung Nie.
"Aku baru selesai belajar berkultivasi ibu...!, dan tidak lama lagi aku akan mulai menyerap Energi Alam Langit dan Bumi...!, untuk itu aku ingin dibuatkan pondok latihan dibelakang paviliun kita ini..., tepatnya didekat kolam dan lebih baik lagi kalau pondoknya berada diatas pohon yang berada disamping kolam...!" kata Zang Lung menjelaskan permintaannya.
"Kenapa harus diluar paviliun nak...?, itu sudah ayah buatkan ruangan khusus tempat berkultivasi didekat ruangan perpustakaan untukmu dan adikmu berkultivasi...!, disana lebih aman dan nyaman..., bagaimana...?, hheemm...?" kata Zang Yun sang ayah karena mengkhawatirkan sang putra yang akan melakukan aktivitasnya diluar paviliun sementara situasi Desa Kun Zang yang sedang bersiaga menanti kedatangan pasukan Departemen Keamanan yang berselisih paham dengan Klan Zang mereka.
"Hmm..., dari pengetahuan yang aku pelajari...!, berkultivasi yang baik adalah berada dialam terbuka dan dekat dengan sumber Energi Alam Langit dan Bumi...!, itu sesuai dengan penjelasan guruku ayah...!" kata Zang Lung selanjutnya.
"Ehh...!, guru...?, siapa gurumu nak...?, setahu ayah belum ada seorang guru yang mengangkatmu sebagai murid...?, itu termasuk kakek buyutmu yang sudah mengajarimu dasar-dasar penguatan tubuh dan belajar berkultvasi...!" kata Zang Yun sang ayah.
"Ahh..., kata guru dia sudah bertemu dengan ayah dan ibu...!, kemudian sudah memberitahukan tentang latihan yang akan aku jalani...?" kata Zang Lung.
"Suamiku...!, apakah mereka sudah datang...?, ahh..., apa ini tidak terlalu cepat...?, anak kita masih kecil untuk menerima latihan seperti murid-murid diperguruan...!" kata Lung Nie yang terlihat sedang mengkhawatirkan sang putra.
"Mmm..., tenanglah sayang...!, para Dewa tidak akan mungkin mencelakai putra kita yang adalah pilihan mereka...!, aku jamin itu...!, eennmm...?" kata Zang Yun meyakinkan sang istri.
"Nak...!, kapan kamu bertemu gurumu...?, dan apakah dia mengatakan siapa dia...?" tanya sang ayah kepada Zang Lung.
"Tadi malam ayah...!, saat aku sedang berkultivasi guru datang dengan tiba-tiba...!, kemudian menceritakan semuanya sama seperti yang suah dikatakan kepada ayah dan ibu..., dan guru mengatakan bahwa di Alam Surgawi dia dipanggil dengan nama Dewa Pengetahuan...!" kata Zang Lung.
"Baiklah nak...!, ayah dan ibumu akan segera membuatkan pondok latihan sesuai dengan permintaanmu...!, dan untuk kamu ingat...! jangan pernah mengatakan kepada siapapun tentang pertemuanmu dan latihanmu dengan guru-gurumu kecuali kepada ayah dan ibu...!, mengerti...!" kata sang ayah.
"Aku mengerti ayah...!, dan terimakasih sudah akan membuatkan aku pondok latihan..., baiklah ayah...!, ibu...!, aku pergi mandi dulu...!" kata Zang Lung kemudian berlalu masuk kembali kapaviliun mereka.
Selesai membersihkan diri Zang Lung menikmati sarapan paginya, setelah itu dia masuk kembali kedalam kamarnya untuk melanjutkan pemahamannya dengan berbagai pengetahuan yang diberikan oleh sang guru Dewa Pengetahuan.
#Klan Zang#
Suara dentingan senjata beradu riuh terdengar dari lapangan latihan Perguruan Pedang Emas, para murid seperti biasa melakukan latihan mereka dan ada juga yang sedang berkultvasi dialam terbuka. Sementara itu didalam gedung Klan Zang yang hanya berjarak 50 meter dari gedung perguruan, terlihat para Pelindung Klan dan para Tetua sedang berada didalam ruang rapat khusus petinggi Klan yang berada dilantai 2 gedung tersebut. Didalam ruang rapat tersebut ikut hadir ketiga istri pelindung Klan yang juga merupakan seorang pembudidaya Hawa Murni yaitu Mei Yu istri Zang Lang yang berada ditingkat Hawa Murni Spiritual tahap 15, Liu Shui istri dari Zang Moo yang berada ditingkat Hawa Murni Spiritual tahap 10 dan Lang Lai istri dari Zang Ping yang berada ditingkat Hawa Murni Spiritual tahap 10.