webnovel

Hogwarts

"Dengar, siswa tahun pertama lewat sini!"

Arel, Harry dan Ron yang baru turun dari kereta segera mendengar suara orang yang berteriak.

Disana, berdiri raksasa kecil yang pernah ditemui oleh Arel sedang memegang lentera di tangannya seraya berteriak-teriak untuk mengundang siswa baru untuk datang kepadanya.

"Halo, Harry. Arel juga." Sapa raksasa tersebut yang tentu saja adalah Hagrid.

"Hai Hagrid." Harry menyapa kembali Hagrid dan Arel hanya menatapnya.

"Ayo, naik perahu. Ayo ikut aku." Kata Hagrid berbalik memandu siswa tahun pertama.

Mengikuti Hagrid, ada banyak perahu kecil yang terbentang dari sisi ke sisi.

Menaiki perahu untuk melewati danau yang terlihat hitam di bawah selimut malam, Arel sangat menikmati perasaannya.

Hanya diam terbawa oleh arus seraya menikmati angin dingin yang merambat melewati kegelapan malam.

Saat Arel mendongak ke atas, dia melihat sebuah kastil terang yang terlihat tua.

Itu berdiri sangat megah, membuat suasana yang begitu mengesankan di balik malam.

Tidak akan ada yang terpseona dengan pemandangan ini, bahkan Arel menantikan untuk sampai di Hogwarts.

"Baik anak-anak, silahkan ikuti tangga dan terus naik." Teriak Hagrid setelah sampai ke tujuan.

Arel yang mendengar suara Hagrid hanya berdiri mengurangi rasa kehadirannya di belakang, tidak membuat langkah maju atau mundur, itu hanya diam.

Dengan matanya, Arel melihat ke atas lalu ke bawah hanya untuk menemukan tatapan dari Hagrid.

"Apa yang kamu lakukan Arel? Yang lain sudah naik."

Arel hanya menggelengkan kepalanya, tidak berniat untuk menjawab.

Berbalik untuk melihat danau, sedikit senyum muncul di wajahnya "Aku akan memulai hidup baru, aku harap kamu senang." Gumam Arel pelan dan diakhiri dengan sedikit anggukan kecil.

"Ayo Arel, cepat naik." Desak Hagrid yang melihat Arel sepertinya terbawa oleh suasana dirinya.

Membuang senyumnya, Arel kembali menatap Hagrid dengan wajah yang damai, mengangguk kepadanya dan berjalan santai melewati tangga.

Menaiki tangga dengan santai untuk menenangkan pikirannya, bagaimanapun dia harus memulai hidup barunya seperti yang dia ucapkan sebelumnya.

"Sepertinya ada siswa yang telat dalam mengikuti kumpulannya?" Suara yang sangat dikenal datang dari atasnya yang mengejutkan Arel.

"Apa yang membuatmu begitu lama, Arel?" Tanya suara tersebut.

Arel yang melihat ini hanya berjalan santai dengan sedikit senyum dan menggelengkan kepalanya, "Itu hanya salam perpisahan, Profesor Mcgonagall."

Harry yang sebelumnya sangat khawatir dengan hilangnya Arel, begitu terkejut melihat Arel yang berpenampilan begitu ramah di depan profesor tersebut.

"Ayo cepat, Arel." Desak Harry yang hanya bisa menelan keterkejutannya seraya menarik Arel untuk mempercepat langkah dan Arel hanya mengikuti arusnya, tentu saja ada Ron yang mengikuti Harry seperti ekornya.

"Begitukah?" Kata Profesor Mcgonagall yang mendengar jawaban Arel, terkadang dia masih bertanya-tanya apa yang dimaksud oleh Arel.

"Hmm…" Anggukan lembut datang dari Arel.

"Ha…" Profesor hanya bisa menghela nafas mendengar perkataan Arel yang sangat ambigu, tidak berusaha untuk mengoreknya dalam-dalam.

Lagipun, situasi ini sangat tidak cocok untuk pertanyaan pribadi.

"Kalau begitu." Melihat sekeliling siswa tahun pertama, "Selamat datang di Hogwarts."

"Beberapa saat lagi kalian akan melewati pintu ini dan bergabung dengan siswa-siswa lainnya."

"Tapi sebelum kalian boleh duduk, kalian akan diseleksi berdasarkan asrama."

"Asramanya adala Gryfindor, Hufflepuff, Ravenclaw dan Slytherin."

"Selagi kalian tinggal disini, asramamu adalah keluargamu."

Arel mendengarkan dengan tenang, selama itu hal yang diucapkan oleh Profesor Mcgonagall, dia akan mendengarkannya.

"Trevor." Tiba-tiba ada suara yang menyela pidato profesor.

Anak gemuk yang segera berlari ke depan untuk menangkap seekor katak, sepertinya itu adalah bocah Neville yang telah disebutkan oleh Hermione sebelumnya.

Profesor Mcgonagall yang di sela di tengah pidatonya, membuat wajah cemberut seraya menatap Neville.

"Maaf." Kata Neville dengan wajah yang takut saat melihat tampang garang Profesor Mcgonagall.

"Upacara seleksi akan segera dimulai." Profesor Mcgonagall yang telah disela pidatonya, segera mengakhiri pidatonya.

Dia berbalik untuk berjalan masuk yang sepertinya untuk memberitahu orang-orang di dalam.

Setelah profesor pergi, suara yang terdengar sombong terdengar dari sebuah sudut tangga "Sepertinya apa yang dikatakan di atas kereta tadi adalah benar." Anak berambut pirang dengan setelan yang rapi itu menarik semua perhatian siswa tahun pertama yang ada, "Harry Potter telah tiba di Hogwarts."

Seketika suara kejutan terdengar di setiap sisi, itu semua membicarakan Harry Potter.

"Perkenalkan, ini Crabbe dan Goyle" Dua orang gemuk dengan wajah bulat yang sepertinya anteknya berdiri di belakangnya.

"Namaku Malfoy, Draco Malfoy." Katanya dengan tampang yang begitu sombong di depan Harry.

"Pfft…" Sayangnya, respon yang diterima olehnya adalah suara menahan tawa dari Ron.

Arel yang melihat ini hanya diam, dia sepertinya teringat dengan sesuatu, ini terlihat seperti awal dari sebuah konflik yang panjang.

Dilanjutkan dengan Malfoy yang mengejek Ron dengan latar belakangnya yang seorang Weasley.

Jujur saja itu terlihat menjijikkan bagi Arel yang pernah mengalami situasi tersebut di kehidupan sebelumnya, itu seperti para ekstremis yang menyebalkan.

Entah mengapa di manapun Arel berada, dia tidak akan pernah tidak melihat para orang gila tersebut.

Dia tidak pernah mempermasalahkan dengan keyakinan kuat seseorang, tapi dia sangat jengkel dengan perilaku memaksa keyakinannya kepada orang sekitarnya.

Itu menyebalkan.

Dan di manapun mereka berada, akan selalu ada masalah yang datang.

"Dalam hal ini aku bisa membantumu." Itu diakhiri dengan tangan Malfoy yang mengundang Harry untuk mengikut jejaknya.

Tapi menurutnya siapa Harry?

Dia sudah pasti akan menolak Malfoy, dan inilah mengapa aku mengatakan bahwa mereka adalah pembuat masalah.

"Kupikir aku bisa membedakannya sendiri, terima kasih." Kata Harry.

Malfoy yang mendapatkan penolakan Harry jelas sangat tidak senang, tatapannya yang ramah sebelumnya hilang seketika seperti tidak pernah ada.

Saat kontes menatap terus berjalan, tiba-tiba Malfoy yang sedang melihat Harry dengan tatapan mengancam mendapatkan ketukan dari belakangnya.

Itu membuatnya terlihat kesal dan segera menoleh.

Hanya untuk melihat, Profesor Mcgonagall dengan wajah tegas sedang berdiri menatapnya, seolah-olah mengatakan 'apa yang kamu lakukan di sini?' dengan wajahnya.

Malfoy yang melihat ini segera kembali ke tempatnya.

"Kami sudah sudah siap untuk kalian sekarang. Ikuti aku." Profesor berjalan melewati pintu diikuti oleh para siswa.

Siguiente capítulo