webnovel

chapter 7: setelah kembali dari quest

Kami semua mencari orc dan ingin mengungkap misteri yang ada di dunia ini.

"Panas banget ini."

"Iya juga, panas banget ini."

"Mending kita istirahat sambil minum air dari sihir ku."

"Ehhh agak bahaya ini."

"Gak bahaya juga loh padahal."

"Water fall, silahkan diminum airnya, gak beracun kok aman"

Aku memulai meminum air dari sihir ku, menunjukkan bahwa airku ini aman.

"Enak juga ternyata." Yukine begitu sambil membuka matanya lalu meminum lagi airku.

Aku gak tau apa yang sedang terjadi tapi sepertinya semua orang disini sangat menyukai airku.

"Sihir air ini menguras manaku terus-menerus, kalo sudah selesai bilang ya kalian semua para sampah."

"Tunggu dulu, kalo kita sampah berarti kamu apa?"

"Aku user magic terhebat yang pernah ada hohohoho."

"Udah selesai minumnya."

Aku menjentikkan jariku lalu airnya lenyap begitu saja.

"Akhirnya orc didepan kita, tinggal bunuh aja lalu kembali menuju Crassmore, ngomong-ngomong kakiku udah capek nih."

"Masih ada banyak orc lagi kan sebelum kita ke kota."

"James kali ini aku izinkan kamu membunuh orc itu, butuh berapa kali serangan agar bisa mati."

"Massive taunt"

Para orc mengincar Haruka yang langsung diserang tapi dengan reflek yang bagus Haruka menggunakan tameng yang ada di tangan kirinya.

"Mind Arrow." James mengarahkan Arrow itu ke kepala orc dan langsung meninggal.

"Udah kubilang kan, orc itu lemah banget, ini itu sekelas E bukan B Monster lemah seperti ini bisa-bisanya masuk rank B, aku gak percaya."

"Setelah sampai di kota kita harus bilang tentang ini Yukine."

"Iya James, kita memang harus bilang tentang ini ke guild petualang."

"James, kak Yukine, kawanan orc sedang berlari menuju kita."

"Kesempatan bagus, aku serahkan semuanya padamu Nezuko."

"Kenapa harus aku juga coba?"

"Hoho, katanya magic terhebat kok cuma sama orc segitu takut."

"Aku gak takut, hanya saja aku gak mau terlalu banyak menggunakan mana ku"

"Minum lagi bisa kan?"

"Yasudah iya aku mengalah, Meteor fire ball" aku menjentikkan jariku lalu mengambil api kecil lalu mengarahkan tanganku keatas, lalu keluar api besar dan langsung aku arahkan pada gerombolan orc.

Setelah itu aku langsung meminum Potion mana.

"Eh kalian sadar gak si?" Kata Yukine sambil berpikir.

"Apa?"

"Para hobgoblin yang kita bunuh langsung lenyap seperti debu yang terkena angin, sementara orc ini setelah kita bunuh tidak lenyap sama sekali."

"Iya juga ya, kok bisa."

"Ini cuma pemikiran ku aja loh, para orc itu gak ilang itu karena kita udah ambil quest membunuh para orc, dan guild petualang gak akan mudah percaya tanpa bukti, maka dari itu para hobgoblin yang kita bunuh saat itu langsung lenyap, itu karena kita tak sambil quest."

"Lah iya juga, kalo dipikir-pikir lagi."

"Saatnya kita ambil bukti lalu kita kembali ke guild petualang."

"Yasudah kalo gitu."

Haruka yang dibantu Viktor berjalan kearah gerombolan orc itu untuk mengambil telinga orc buat bukti.

"Udah selesai?"

"Udah kok, saatnya pulang udah lumayan sore ini."

Kita pun berjalan pulang setelah mengambil telinga orc.

"Hey kalian berdua, apa yang akan kalian lakukan jika aku mengambil kesucian Nezuko?" James bertanya seperti itu.

Aku yang mendengar hal itu terkejut karena baru kali ini ada yang berani bilang begitu.

"Udah jelas lah, deklarasi perang, Haruka juga gak akan mati dengan mudah apalagi ada Karen dan Viktor di pihak kami. Ya kan Karen dan Viktor."

"Tentu saja kami berdua akan selalu berada di pihak Hoshigaki klan." Jawab mereka berdua yang hampir bersamaan.

"Jadi kalau kamu berani mengambilnya, akan aku siksa dengan siksaan yang sangat menyakitkan."

"Tenang aja, aku gak akan mengambilnya kok, cuma perumpamaan saja. Aku juga tau batas wajar juga lah."

"Nice lah kalo gitu."

Aku melamun sambil berjalan, dalam lamunanku aku melihat Seven Deadly Sins yang sudah berkumpul dan sedang mendiskusikan sesuatu.

"Ngomong-ngomong klan kita punya musuh bebuyutan loh." Yukine memulai pembicaraan.

"Eh, yang bener, klan Hoshigaki punya klan bebuyutan?"

"Iya beneran, bahkan sempat terjadi perang saudara, dan juga ada Seven Deadly Sins sebelum kita."

"Siapa itu?" Hans bertanya dengan terkejut.

"Hoshigaki klan, adalah Seven Deadly Sins generasi sebelumnya."

"Jadi maksudmu bakal ada Seven Deadly Sins disetiap generasi gitu?" James bertanya sambil menutup mata kirinya. Begitulah cara James berpikir, menutup mata kiri.

"Setiap salah satu dari Seven Deadly Sins ada yang mati maka generasi selanjutnya akan dipilih, bukan secara acak, namun sangat rinci."

"Lalu kenapa Hoshigaki klan ada lagi?"

"Untuk itu aku gak tau, bahkan aku masih gak nyangka kalo Haruka itu adalah dosa amarah, karena dia terlihat sangat susah marah, seperti ayah dulu."

"Nezuko, Nezuko, hey Nezuko, apa yang kamu pikirkan diam saja dari tadi." Lamunanku buyar saat Haruka memanggil namaku.

"Apakah aku melihat masa depan? Ataukah hanya siluet biasa." pikirku sesaat.

"Eh gak kok, gak ada."

"Kepikiran kata James tadi kah?" Yukine bertanya sepertinya dia mengerti apa yang aku pikirkan.

"Tentu saja tidak." aku berkata seperti itu sambil wajahku terlihat lesu.

Aku punya kebiasaan setiap kali aku berbohong aku tidak berani menatap wajah semua orang.

"Wajahmu terlihat lesu Nezuko, pasti ada masalah kan?"

"Eh iya kah?"

"Iya lah biasanya dia berisik banget tumben banget dia sampai setenang sekarang."

Hanya Yukine yang bisa paham dengan perubahan sifat ku, sekecil apapun dia pasti bisa tau perubahan sifat ku, dia adalah kakakku yang paling pintar dan terbaik.

"Aku hanya melihat siluet tentang masa depan, mungkin, disaat Seven Deadly Sins telah berkumpul."

"Apa yang dibicarakan?"

"Aku tidak dengar apa yang sedang dibicarakan."

"Yang penting Seven Deadly Sins sudah berkumpul dan sedang mendiskusikan sesuatu." Imbuh ku dengan santai dan masih tidak mau melihat wajah orang.

"Aku merasakan seperti ada yang menatapku secara tajam dari dekat." Aku melihat sekitar dan ternyata kakakku Yukine melihatku dengan tatapan mengerikan.

"Kamu bohong Nezuko, aku tau semua sifat mu Nezuko, termasuk seluruh kebiasaan baik dan buruk yang kamu miliki."

"Ini anak sangat menyeramkan." Pikirku sesaat tapi semua itu adalah fakta dariku.

"Aku hanya butuh waktu sekitar 4 bulan atau lebih untuk tau seluruh sifat orang itu."

"Kamu itu menyeramkannya seperti apa si." Pikir kita semua saat ini.

"Aku pengumpul informasi terbaik yang ada disini, sebutlah aku sebagai informan." Dia bilang seperti itu sambil tertawa.

Gerbang Crassmore sudah terlihat dan disini sekarang sudah senja dan sebentar lagi malam.

"Kalo gitu aku dan Haruka akan menyerahkan item ini pada guild ya, kalian duluan aja ke penginapan." James bilang begitu sambil melambaikan tangannya.

Mereka berdua sudah pergi menuju guild petualang, tapi mereka berdua tidak tau apa yang sedang ada di pikiran Yukine saat ini. Kita mengobrol ditengah jalan menuju kearah penginapan.

"Hey apa kalian mau tau apa yang ada di pikiranku saat ini?"

"Aku gak mau, udah bertahun-tahun aku gak bisa tidur gara-gara ocehan mu itu kak."

"Tapi aku mau dengar."

"Karen aja yang dengar sendiri, aku trauma tau."

"Jadi seperti ini yang ada didalam pikiranku saat ini, kalian tadi pasti sadar kan kalau Viktor bisa membunuh orc dalam sekali Serang, padahal cuma di buff Karen yang skillnya masih berlevel rendah."

"Tentu saja kita semua sadar."

"Apa kalian semua tidak curiga, level kita semua bersatu."

"Apa maksudmu, bersatu?"

"Ini cuma pemikiran ku aja jadi jangan terlalu percaya, jadi maksudnya gini, aku Nezuko dan Haruka udah berlevel 50+ semua kan? Nah kami itu aturan gak bisa membunuh orc dalam sekali Serang, saat level kami berpisah, tapi saat level kami bersatu maka yang terjadi itu sangat berbeda dari yang aku bayangkan, dan juga aku masih gak paham tentang peraturan dunia ini tentang pembagian experience saat membunuh monster."

"Lah iya juga, baru masuk akal, kenapa aku bisa membunuh orc hanya dalam sekali Serang, aku gak mikirin itu tadi."

"Apa yang aku bilang, aku gak akan bisa tidur malam ini, gara-gara kamu kakak." Aku berlari kearah penginapan sambil menangis.

Tak lama kemudian Haruka dan James kembali dari guild sambil membawa uang hadiahnya yang berjumlah 39 koin emas.

"Nezuko kemana si? Kok ilang."

"Dia tadi lari setelah dengar kata-kata dari Yukine."

"Kearah mana larinya?"

"Depan sana." Viktor menunjuk.

"Arah penginapan ya aman lah."

Setelah menunggu lama akhirnya aku melihat semua orang yang masuk kedalam penginapan, lalu meletakkan semua barang-barang dan juga Yukine duduk disampingku.

"Tadi siang udah daging sekarang saatnya sayuran, enaknya itu apa ya?"

"Aku pesan sup jamur dan minumannya wine."

"Kalau aku makan daging terus nanti ada yang marah, ah sudah aku putuskan, aku pesan menu spesial hari ini."

Setelah makan kita semua masuk kedalam kamar masing-masing, dan kita semua mengakhiri hari ini dengan tidur yang nyenyak.

Siguiente capítulo