webnovel

Bab 236 utuh dan tidak lebih

setelah mendapatkan uang dari pemimpin kota, aku segera membagikannya pada yg lain agar mereka bisa bersenang senang di kota. sedangkan aku dan seo yuhui pergi ke rumah marquis ascot.

"ayah" seru Noel merres ascot yg sedang mendorong kursi roda adiknya yg bernama mireille marres ascot.

"Noel, mireille, perkenalkan teman ayah dari jauh, tuan Harry dan istrinya seo yuhui. dia datang untuk memeriksa kondisi mireille, karena dia memiliki ramuan herbal yg bisa menyembuhkan kelumpuhan." tanpa basa basi merquis ascot langsung memperkenalkan ku pada kedua anaknya dan aku pun dengan sopan menyapa mereka.

"salam kenal nona Noel dan nona mireille. seperti yg di katakan ayah kalian, tujuan ku datang adalah untuk menyembuhkan nona mireille."

mereka berdua saling memandang untuk sesaat sebelum menatap ku dengan mata penasaran. "apa kamu benar benar bisa menyembuhkan adik ku."

aku langsung tersenyum senyum. "melihat hasil lebih baik dari pada kata kata nona Noel, jadi bisakah aku memeriksa kondisi nona mireille."

"apa tidak ada persiapan khusus" tanya merquis ascot yg sedikit bingung dan aku menggelengkan kepala ku.

"aku hanya perlu menyentuh pergelangan tangan nona mireille untuk memeriksa kondisi tubuhnya." lalu aku mendekati mireille.

" jadi bisakah aku menyentuh pergelangan tangan mu nona mireille."

aku berlutut dengan satu kaki di tekuk kebelakang lalu mengulurkan tangan ku pada nona mireille seperti menjemput sang putri yg membuatnya tersipu malu.

"ba..baiklah" perlahan di mengulurkan tangan nya pada ku dan aku segera memeriksa denyut nadinya.

"mmm nona mireille menyimpan banyak kecemasan di dalam hatinya, mungkin itu rasa bersalah atau sedih karena tidak bisa berjalan lagi dan karena hal ini lah kesembuhan nona mireille terhambat."

merquis ascot dan Noel menunjukan expresi tercengang dan mireille segera menunjukan expresi melankolis dan sedikit gelisah.

"sebenarnya tanpa bantuan ramuan pun kamu akan sembuh jika melepaskan bebas di hati mu, tapi aku tidak tega melihat wanita cantik seperti mu terus duduk di kursi roda. jadi aku akan memberikan ramuan ini secara gratis agar kamu bisa cepat sembuh."

aku mengeluarkan sebuah botol giok lalu membuka tutup botol nya dan menyerahkannya pada mireille.

"ramuan ini harus cepat di minum sebelum efeknya hilang." tujuan ku membuka tutup botol dan mengatakan hal itu, agar dia tidak memiliki kesempatan menolak karena aku memberinya secara gratis.

"ya ya baiklah" dengan nada sedikit panik dia segera meminum ramuan yg aku berikan.

"bagiamana rasanya." dan semua orang mulai memperhatikan mireille dengan penuh rasa antisipasi.

"rasanya sangat enak dan menyegarkan."

dia berhenti sesaat sebelum melanjutkan lagi.

"mmm ada arus hangat yg menyebar ke seluruh tubuhku, terutama punggungku dan di kaki ku terasa ada sesuatu yg merayap."

lalu dia diam dan mulai menutup matanya seakan sedang menikmati sensasi di pijat.

setelah beberapa menit dia kembali membuka matanya dan menatap mata ku.

"bagaimana, sudah siap berjalan nona cantik." aku tersenyum lembut padanya dan mengulurkan tangan ku untuk menyambutnya.

"ya" dengan nada bergetar dia perlahan memegang tangan ku dan mulai berdiri secara perlahan.

bukan karena dia belum sembuh total, tapi karena dia sudah lama tidak berjalan jadi perlu waktu untuk membiasakan diri lagi.

tapi itu tidak membutuhkan waktu lama dan dia segera berjalan dengan normal.

"ayah.." mireille segera mendekati ayahnya secara perlahan dengan expresi bahagia.

"mireille" dan mereka pun segera berpelukan.

"mireille, syukurlah." Noel segera pun ikut bergabung dalam pelukan teletabis ini dengan mata yg berkaca kaca.

"Harry" seo yuhui tiba tiba memeluk lengan ku dengan erat sambil menatap keluarga ascot yg berpelukan seperti teletabis dengan expresi terharu.

"kenapa tiba tiba" aku menatap seo yuhui yg sudah menyandarkan kepalanya di bahu ku.

"maafkan aku" suara seo yuhui sangat halus sampai sampai hanya aku yg bisa mendengarnya karena pendengaran ku yg kuat.

"jangan buat drama yg aneh aneh, mari kita nikmati saja liburan kita di kota ini."

"mm"

saat itu mereka bertiga selesai melampiaskan kebahagian mereka dan mulai menatap kami berdua. "tuan Harry, berapa yg harus aku bayar untuk kesembuhan putri ku."

tapi aku segera melambaikan tangan ku. "tidak perlu untuk itu, semuanya gratis karena sebenarnya mireille tidak memerlukan ramuan itu untuk sembuh."

"tapi tuan Harry...."

tapi aku segera memotong pembicaraan Marquis ascot.

"aku melihat patung kesatria yg hancur di depan rumah dan aku yakin ini ada hubungannya dengan putri mu"

"..." dan dia segera menunjukan expresi bersalah di wajahnya.

"aku tidak bermaksud ikut campur, tapi aku hanya ingin memberimu sedikit saran."

"silahkan tuan Harry"

aku tersenyum melihat merquis ascot mau memberiku kesempatan untuk berbicara.

"wajar bagi seseorang untuk terjatuh saat mengejar mimpi mereka tapi selama kita terus bangkit dan tidak menyerah, suatu saat kita pasti bisa mencapainya. kecuali mimpi kalian adalah ingin menjadi dewa, maka lebih baik menyerah secepat mungkin."

mereka tertegun untuk sesaat mendengar kata kata ku lalu tertawa bersama.

"ha ha ha tuan Harry benar benar humoris. tapi terima kasih atas saran tuan Harry, aku akan selalu mengingatnya."

saat itu mireille juga segera mendekati dan memberi pelukan pada ku. "terima kasih tuan Harry."

aku menggosok kepala mireille dengan lembut, lalu merendahkan tubuh ku.

"kata kata tidak berguna, ayo beri kakak ciuman dulu" lalu aku menunjukan pipi ku dan wajah mireille langsung memerah.

tapi dia dengan malu malu mencium pipi ku dan aku segera mengulurkan tangan ku di depan wajah nya.

"click" dengan jentikan jari sebuah bunga mawar kristal biru langsung muncul di tangan ku.

"wooww" seru mireille dengan penuh kejutan.

"terimalah"

"benarkah"

"tentu saja, ini hadiah dari kakak karena sudah tetap kuat selama ini"

mireille segera menerima bunga kristal yg aku berikan dan matanya menunjukan sedikit kejutan.

"kakak, tubuh mireille terasa segar setelah menyentuh bunga ini"

aku tersenyum sambil mencubit pipinya dengan lembut.

"ini di sebut mawar es abadi yg baik untuk kesehatan jika di letakan di kamar mu. bunga ini juga mampu mempercepat proses penyembuhan pada tubuh, sangat cocok bagi orang yg sering melatih tubuh nya."

tapi mireille segera menunjukan expresi ragu ragu. "kakak, ini sangat mahal."

"he he he, tentu saja sangat mahal. sangat memalukan bagi kakak untuk memberikan hadiah murah pada nona cantik seperti mu"

"terima kasih kakak, mireille akan menerima nya." aku membelai rambutnya sekali lagi dan kembali berdiri lalu menatap merquis ascot yg dari tadi hanya tersenyum melihat percakapan kami.

"aku tidak akan berlama lama di sini, aku takut putrimu akan jatuh cinta pada ku."

"ha ha ha aku tahu kamu sudah tidak sabar untuk berjalan jalan di kota ini, jadi aku tidak akan menahan mu. keluarga ascot berhutang Budi pada mu, jadi jangan sungkan sungkan jika kamu memerlukan bantuan."

aku memberinya anggukan ringan. "tentu saja, jadi kami akan pergi dulu. sampai jumpa semuanya."

"tunggu tuan Harry" tapi Noel tiba tiba menghentikan ku yg akan segera berbalik pergi.

"ada apa nona Noel."

"sebagai ucapan terima kasih, ijinkan aku untuk menjadi pemandu mu untuk hari ini."

aku menatap seo yuhui dan dia juga menatap ku seakan akan kita sedang berbicara melalu tatapan dan segera aku menganggukkan kepala ku pada Noel.

"ide yg bagus, kami juga tidak tahu kemana harus pergi."

Noel segera menunjukan expresi bersemangat dengan mata berbinar, tapi mireille juga ikut ambil bagian.

"kakak, mireille juga ingin ikut"

"itu.." Noel menunjukan expresi bermasalah, lalu dia menatapku untuk minta ijin.

"aku juga tidak masalah, anggap saja merayakan hari kesembuhan nona mireille."

"yeee" seru mireille dan dia langsung menggandeng tangan ku.

"maaf tuan ascot, aku akan meminjam kedua putri mu. jangan takut, aku akan mengembalikannya dengan utuh dan tidak lebih."

merquis ascot tertegun sejenak sebelum tersenyum. "ya ya akan gawat jika itu terjadi, aku mungkin akan menangis melihat putri ku di bawa pergi oleh mu."

wajah Noel langsung memerah karena malu. "ayah..."

"ha ha ha ha ha" kami berdua tertawa bersaman dan mireille hanya menatap kami dengan bingung karena tidak mengerti maksud kata kata kami, sedangkan seo yuhui hanya tersenyum lembut.

Siguiente capítulo