webnovel

Bab 2 kakak cantik

satu tahun pun berlalu dengan cepat dan dalam waktu ini, aku fokus pada pelatihan kebugaran fisik bersama ayahku dan Arthur. tapi saat ayahku ingin mengajariku cara bertarung aku langsung menolak dengan tegas. tentu saja aku ingin menjadi orang yg terlihat lemah dan tidak berbakat. setiap ayah memaksaku untuk berlatih, aku akan menangis ke pelukan ibuku sambil membenamkan wajahku di belahan dadanya yg empuk. tentu saja orang tuaku tidak tahu jika inti mana ku sudah terbentuk, bagiku hal seperti itu tidak perlu untuk di katakan.

"ibu aku ingin membuka sebuah toko dan menghasilkan banyak uang, aku tidak mau bermain pukul pukulan. ibu harus beri tahu ayah agar tidak memaksaku berlatih, aku takut pada senjata." ibu ku yg mendengar rengekan ku langsung menepuk pundak ku dengan lembut sambil berusaha meyakinkan ku. "tentu saja, ibu akan berbicara pada ayah mu." lalu aku melihat ibuku menatap ke arah ayahku yg sedang berlatih dengan Arthur dengan tatapan kesal. "tidak semua anaknya harus menjadi petarung" tentu saja mendengar perkataan ibuku aku langsung tersenyum jahat dan segera setelah makan malam orang tua ku akhirnya bertengkar mengenai masalah pelatihan ku dan arthur.

ayah ku berdebat untuk mengirimkan Arthur ke kota xyrus untuk belajar sedangkan aku harus berlatih pedang agar bisa menjadi seorang kesatria. tapi ibu ku tidak ingin kami berdua pergi jauh dari rumah, mendengar itu aku langsung memeluk meja dengan kasar yg membuat mereka berdua menatap ku. "kenapa kita tidak pindah saja ke kita xyrus bersama, tapi aku tidak ingin menjadi seorang kesatria. aku ingin menjadi pedagang seperti orang orang yg ada di pasar utama, hidup tenang tanpa harus saling berkelahi. kalian sama saja ingin menyuruhku cepat mati jika seperti itu, tidak bisakah aku hidup seperti rakyat biasa. damai tanpa saling memukul, apa untuknya saling memukul. aku tidak ingin menjadi seperti ayah yg sering memukul ibu setiap malam hingga dia berteriak kesakitan."

saat itu aku melihat bibir Arthur, ibuku dan ayahku berkedut karena kesal, lalu ayahku yg memaksakan senyum nya langsung berkata. "ehem baiklah, ayah tidak akan memaksamu untuk berlatih dan ayah tidak pernah memukuli ibu mu tiap malam. itu hanya olah raga malam dan teriakan ibumu adalah teriakan bahagia." lalu ibuku juga dengan expresi canggung menambahkan. "itu benar Viktor, ibu hanya berteriak bahagia" aku dengan serius menganggukkan kepalaku dan berkata pada mereka. "aku juga ingin ikut olah raga malam" seketika Arthur di sebelahku langsung tersedak oleh makanannya. "uhuk uhuk" melihat Arthur yg tersedak, ibuku langsung memberinya segelas air. "hati hati saat makan" Arthur segera meminum air yg di berikan oleh ibu dan langsung menatapku dengan tatapan aneh. melihat ini aku langsung berkata. "Bu Arthur juga sepertinya ingin ikut olah raga malam." dan "puff" Arthur langsung memuntahkan air yg ada di mulutnya ke arah ku. "guiiiikkkk guiiiikkkk" tentu saja aku langsung menangis dengan keras.

ibuku langsung menghampiriku dan membersihkan wajah ku sambil berkata. "sayang kenapa kamu menangis seperti babi" aku langsung memeluk ibuku sambil berkata dengan manja. "itu karena Viktor adalah babi imut ibu." mendengar itu, aku merasa tubuh ibuku sedikit bergetar lalu dia membelai kepalaku dengan lembut dan penuh kasih. "kalian berdua masih kecil, jadi tidak boleh olah raga malam. itu khusus untuk pria dan wanita yg sudah menikah. saat kalian besar kalian pasti mengerti." aku tentu saja mengagumkan kepalaku karena tidak ingin melanjutkan percakapan ini.

setelah itu di putuskan bahwa kami akan berangkat dua hari lagi dan besok ayah dan ibuku akan mempersiapkan hal hal yg perlu di bawa ke kita xyrus. di pagi hari, seperti biasanya aku pergi ke tempat latihan rahasia ku untuk terkahir kalinya. tempat rahasia ku ini terletak di sebelah aliran sungai dengan banyak pohon Pinus yg menjulang tinggi dan di tempat ini, aku biasanya berlatih memanipulasi mana untuk berjalan di atas pohon, berjalan di atas air juga membuat pijakan sementara di udara agar bisa melakukan gerakan menghindar saat sedang berada di udara. selain itu aku juga berlatih teknik mental yaitu untuk mengendalikan benda benda di sekitarku dengan kekuatan mental. lalu membuat bola rasengan dengan mana dan banyak hal lainnya. OOO aku juga menggabungkan wuhun sosis yg aku dapat saat membunuh Oscar pada diri ku dan menambahkan satu cincin roh berwarna kuning yg bisa membuat sosis yg mampu mempercepat hasil latihan pemurnian mana.

"adik kecil, besok kakak cantik akan pergi ke kota yg jauh. jika kakak ada waktu, kakak pasti akan datang melihat mu lagi, tenang saja kakak akan menjaga rahasia mu sampai mati" ya kakak cantik ini adalah seorang petualang, beberapa bulan yg lalu saat aku sedang berlatih dia tiba tiba muncul entah dari mana dan ingin aku mengajarinya semua teknik ku. tentu saja aku bersedia mengajarinya tapi dengan syarat dia harus merahasiakan semua ini dari siapapun dan sekali kunjungan dia harus membiarkanku mencium pipinya. tanpa basa basi dia pun menyetujui semua syarat ku dan hubungan perdagangan pun terjadi. aku tidak terlalu peduli dengan namanya, aku selalu memanggilnya kakak cantik karena memang dia terlihat agak cantik dengan rambut hitam panjang, expresi sedikit datar dan tubuh loli di umurnya saat ini. sayangnya aku hanya berumur 4 tahun, mungkin karena ini dia tidak terlalu memperdulikan di cium olah ku.

saat itu aku memberi isyarat untuk meminta pelukan dan dia pun sedikit berjongkok sambil merentangkan tangannya untuk menyambut ku. aku langsung melompat kepelukannya dan langsung memeluknya dengan erat sambil berkata dengan nada sedih. "kakak jangan menikah dulu, tunggu adik kecil tumbuh dewasa. adik kecil pasti akan menjadi pria tampan yg bisa membuat kakak cantik menyukai adik kecil." tubuh kakak cantik itu langsung menegang sesaat dan pelukannya juga semakin erat. "kakak berjanji akan menunggu mu tumbuh dewasa, jangan sampai kakak tahu kalo kamu bersama wanita lain." saat itu kakak cantik itu menatap wajah ku dengan expresi yg agak rumit, tapi aku dengan cepat mencium bibirnya yg membuat matanya melebar karena terkejut. tapi tidak cukup sampai di situ, aku segera mendorongnya ke belakang yg membuatnya berbaring di tanah lalu aku dengan penuh semangat memainkan lidah kecil ku di dalam mulutnya. kakak cantik itu hanya bisa terdiam membatu di tanah sambil dengan pasrah menerima permainan lidah kecil ku.

setelah beberapa menit, aku akhirnya melepaskan bibirku dari bibir kakak cantik itu dan kami akhirnya saling menatap. "kakak cantik, adik kecil sudah memberikan segel cinta. jadi jangan sampai segel itu rusak, jika tidak adik kecil akan patah hati dan menangis seharian tanpa henti." kakak cantik itu langsung tersenyum dan berkata pada ku. "tenang saja, kakak akan menjaga segel cinta mu baik baik." dan kami kembali saling menatap lalu aku dengan lembut mencium bibirnya. "adik kecil akan buat segelnya lebih kuat lagi." dan kakak cantik itu hanya menganggukkan kepalanya, lalu ciuman yg lebih romantis pun terjadi.

Siguiente capítulo