webnovel

Irene Handono

Hallo, para pembaca sekalian pastinya sudah pasti mengetahui siapa diriku bukan?? Tapi untuk sebuah formalitas, ijinkan diriku untuk memperkenalkan diri kembali.

Nama-ku adalah Irene Handono, garis keturunan terakhir dari keluarga biasa Handono. Tidak ada hal yang spesial dari keluarga asli-ku ini, daku hanya punya orang tua tanpa paman, bibi ataupun kerabat lainnya

Hal ini jugalah yang membuatku merasa sangat terpukul saat mendapati kabar kematian dari kedua orang tua kandung-ku tersebut, dan pikiran mengakhiri hidup dalam rangka untuk menyusul kedua orang tua-ku di alam baka terus berniang pada benakku selama tujuh hari tujuh malam lamanya....

Sampai pada akhirnya di momen paling putus asa dalam hidup-ku tersebut, sebuah keluarga memutuskan mengadopsi diriku sebagai anak angkat mereka. Keluarga yang memutuskan untuk mengadopsi diriku tak lain merupakan keluarga Chang, sebuah keluarga biasa tanpa kasta khusus sama sekali akan tetapi mampu menyaingi nilai kekayaan dari keluarga Erlangga yang kalau daku tidak salah ingat merupakan keluarga dengan kasta spesial.

Pertemanan serta rasa kenyamanan yang diberikan oleh anak sulung serta anak tunggal dari kedua keluarga kaya raya tersebut-pun membuatku mengurungkan niat untuk mengakhiri hidup, sekaligus merupakan titik balik dalam hidupku yang selama beberapa saat sedang dalam masa terkelamnya....

Tentu saja daku merasa sangat bersyukur sekaligus berterima kasih kepada mereka berdua yakni Leo serta Via, karena mereka tanpa pamrih ataupun niatan tersembunyi menerima diriku yang hanya yatim-piatu tanpa status serta kekayaan layaknya mereka berdua bisa masuk ke-dalam circle (lingkaran) pertemanan mereka.

'Huftt, mengingat masa lalu terkadang membuatku merasa terharu juga yaa' Batinku menarik nafas pelan sambil menghapus setitik air mata yang baru saja keluar dari sela-sela netra jingga-ku tersebut...

Perlahan daku-pun mulai berjalan ke arah balkon yang berada di dalam kamarku tersebut berniat untuk menikmati semilir angin malam serta kilauan bintang malam yang tengah bersinar begitu terangnya, "Dua bulan lagi ya, hari itu semakin dekat.. Semoga saja daku tidak mengambil keputusan yang salah" Diriku bergumam pelan sambil mengingat beberapa hal yang seminggu lepas, telah daku perbincangan-kan dengan anak sulung keluarga Erlangga tersebut.

Dengan penuh kehati-hatian, daku-pun menuangkan sepoci teh herbal yang telah mendingin tersebut ke dalam cangkir kecilnya. "Kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk lain, meskipun daku sudah menduga 'dia' memilikinya tapi tetap saja hal ini sangat mengejutkan diriku" Bergumam pelan daku-pun menyeruput teh dingin tersebut, menikmati setiap tegukan teh herbal yang penuh khasiat untuk kulit wajah.

"Teh ini Irene persembahkan untuk kesuksesan kita di masa depan, LEO!!" Entah hal apa yang merasuki diriku sehingga melakukan hal-hal konyol seperti sumpah minuman layaknya zaman dinasti China kuno, aku hanya bisa berharap tidak ada seseorang yang menyaksikan tindakan konyol ini 😳😳.

.

.

.

.

{Timeskip : Keesokan harinya}

Sinar mentari pagi mulai memasuki kamar indahku melalui sela-sela gorden dari animasi kartun tentang seorang putri berkekuatan es tertentu, tak lupa juga di iringi dengan ucapan selamat pagi yang diberikan oleh seekor burung beo peliharaan-ku tersebut.

Dengan senyuman yang indah di wajah anggun-ku ini, daku-pun berjalan ke arah gorden lalu menyibaknya dengan tenaga yang agak lumayan agar sinar mentari dapat leluasa menjelajahi kamar-ku tersebut...

Tentu saja kalian salah besar jika beranggapan daku masih rebahan di kasur berwarna pink milikku tersebut, karena perlu diketahui kebiasaan-ku ialah bangun pagi sebelum sinar mentari bersinar ataupun ucapan selamat pagi terdengar dari burung beo-ku meski khusus untuk pagi ini.

Daku justru terbangun karena kedua hal tersebut sih, tapi bangun agak telat untuk sesekali tentunya tidak masalah sama sekali bukan?? Lagipula tidak ada yang di-rugikan karena hal tersebut juga sih..

Jika kalian berpikir kebiasaan ini tidak berguna sama sekali, maka daku akan mengatakan dengan lantang kalau kalian 'Sangatlah Salah'. Kenapa?!! Karena di [Soul Island] nanti, para anak muda akan dipaksa untuk bangun pada pagi-pagi buta untuk menangkap ikan serta tidur cepat demi mengisi energy yang telah dikeluarkan pada aktivitas sepanjang hari.

.

.

.

.

{Class XII-A}

Kelas 12-A, inilah tempat dimana diriku menimba ilmu meski perlu di-catat juga kalau kami semua hanya memiliki waktu sekitar satu bulan lagi yang tersisa mengingat seleksi pulau jiwa akan terjadi selepas Festival Kue Bulan berakhir sih?? (Note : Volume pertama terjadi pada bulan Agustus-September, dan festival kue bulan akan terjadi pada akhir bulan September).

Bagi diriku dan teman-teman sekelas, kelas 12-A hanyalah sebuah kelas biasa yang tidak memiliki banyak perbedaan dengan kelas 12-B, kelas 12-C ataupun kelas 12-D.

Tapi ingat ini hanyalah pendapat tersendiri dari kami semua (anak-anak kelas 12-A) lain cerita jika itu merupakan pendapat anak-anak kelas lain, karena beberapa murid kelas lain bahkan menganggap kelas kami sebagai kelas para monster (kelas para bangsawan dan jenius).

Ya walaupun memang perlu-ku akui dengan jujur kalau memang ada beberapa monster super yang bersemayam di dalam kelas-ku ini, contohnya saja pria yang berada di pojok kanan kelas siapa lagi jika bukan pria terdingin seluruh sekolah yakni 'Florenzo Rio'.

Seorang anak dengan keturunan bangsawan yang berasal dari kerajaan di zaman kuno, lebih tepatnya kerajaan daerah Yogyakarta.

Dia punya netra berwarna hitam kelam seperti langit malam yang kehilangan sinar rembulan serta bintang-bintangnya, terlalu hitam sampai tidak ada seorangpun yang ingin beradu pandangan dengan dirinya meskipun dia memiliki penampilan serta aset harta yang cukup berlimpah dibandingkan anak-anak kelas lainnya bahkan keluarga Erlangga beserta keluarga Chang-pun kalah dibuatnya..

Untuk tingginya sendiri sih, bisa-ku bilang terlalu pendek untuk anak lelaki karena daku bisa dengan mudah menjadikan pucuk kepala nya sebagai sandaran tangan. Hanya 164 cm, itulah tinggi badan yang dimiliki oleh Rio.

Cukup pendek dibandingkan diriku ini yang memiliki tinggi mendekati 170 cm membuatku menjadi siswi tertinggi di area Academy, akan tetapi daku tidak terlalu pasti mengenai berat badan dari murid penyendiri tersebut tapi satu hal yang pasti ialah ia cukup kurus sehingga daku sering beranggapan kalau dia mungkin saja memiliki penyakit cacing???

Bahkan daku pernah mendengar kalau Leo memanggil Rio dengan sebutan skeleton (Sebuah makhluk hantu yang berwujud tulang belulang kerangka manusia). Terlalu berlebihan sih panggilan Leo terhadap Rio tapi secara tidak sadar hampir seluruh teman sekelas menyetujui panggilan Leo tersebut.

"Ehemmm Irene, apa yang kamu lakukan?? Kenapa terus melirik Rio, apa kamu jatuh cinta dengannya dan ingin mengajak lelaki penyendiri itu untuk berkencan?? Jika iya ini akan menjadi berita top sepanjang tahun ini, ya kan??" Seorang gadis yang berpenampilan layaknya bishounen merangkul diriku, ya kalian tidak salah mendengar ataupun membaca tulisan yang tertera....

Karena gadis yang tengah merangkul daku ini memiliki gaya rambut layaknya murid pria bahkan pakaiannya sendiri-pun merupakan pakaian murid pria, tentu daku merasa heran tapi kembali lagi hal-hal ini terjadi karena kesalahan pihak sekolah yang justru melakukan kesalahan teknis pada jenis kelamin teman reverse bishounen-ku ini.

"Diamlah Rika, diriku ini tidak memiliki niatan untuk melakukan hal-hal liar di dalam pikiranmu itu" Ucapku sambil menepis rangkulan Rika, "Hoo benarkah itu, lalu dengan siapa?? Apakah dengan Leo atau justru dengan adik kelas bernama Seto itu?? Yah perlu ku akui, adik kelas bernama Seto itu berkali-kali lebih mempesona dibandingkan kakaknya... Ya kan?? Ya kan??"

'Owh Tuhanku, kenapa daku harus duduk sebangku dengan siswi tukang gosip nan rewel seperti Rika sih??' Daku menjerit di dalam hati, ya mungkin satu-satunya hal yang membuatku merasa tidak nyaman selama belajar di Academy ini ialah duduk sebangku dengan murid terewel dan tukang gosip seperti Rika.

.

.

Sungguh menyebalkan sekali!!! {RIP Irene 👀}

.

.

.

Yupz, kira-kira seperti itulah isi dari bab kali ini... Mungkin agak bertele-tele untuk beberapa orang, tapi hey penulis hanya mencoba membangun rangka alur cerita..

Jadi buat para pembaca yang menunggu adegan [Soul Island] harap bersabar ya, terima kasih

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Arlie_Kongsucreators' thoughts
Siguiente capítulo