Ep 35. Jiwa Yang Menangis
Immortal Lou sudah tiba di ibukota benua barat, sekarang ia berada di rumah lelang bersama yang lainnya. Sambil menikmati makanan Lou mendengarkan semua penjelasan gurunya, ia tidak menyangka dalam waktu singkat rumah lelang menduduki posisi teratas dalam pendapatan bulanan.
"Guru semua harta itu sangat berharga?"
"Cuma sebuah pusaka, didunia ini harta berharga adalah keluarga bukan pusaka-pusaka itu… lagi pula sebuah pusaka tidak akan mampu meruntuhkan kita!" ucap Dong Lun.
Helena melihat ke arah Lou "tuan muda, istana meminta pajak besar kepada kita… mereka juga meminta pajak besar kepada pedagang lainnya!"
"Sejak kapan itu terjadi?" tanya Lou.
"Setelah kalah perang!"
"Hmm… pajak besar ya!" ucap Lou melihat ke arah makanan.
Semua orang terdiam saat, mereka memikirkan langkah agar bisa terbebas dari pajak negara. Aeron berdiri melihat ke arah semua orang.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com