Aleandra diam seribu bahasa saat Maximus mengompres perutnya yang terkena tendangan Vivian. Matanya menatap Maximus, dia benar-benar butuh penjelasan. Apa Max sengaja meninggalkan dirinya? Sesungguhnya untuk apa serangan yang diberikan oleh Aunty Maximus?
Banyak yang ingin dia tanyakan tapi lidahnya terasa kelu. Dia merasa seperti mengikuti sebuah ujian bela diri. Seandainya dia tidak bisa membalas setiap serangan yang diberikan oleh Aunty Maximus tadi, dia rasa dia sudah babak belur dengan wajah lebam.
"Maafkan Aunty Vivian, Aleandra. Sepertinya dia terlalu bersemangat," ucap Maximus.
"Apa maksudnya ini, Max? Apa kau sengaja meninggalkan aku?" akhirnya perkataan itu terucap juga dari mulut Aleandra.
"Tidak, mereka yang menahan aku agar aku tidak keluar!"
"Benarkah?" Aleandra menatap Maximus dengan lekat.
"Apa kau tidak percaya, Aleandra?" Maximus juga memandanginya.
"Bukan begitu, Max. Lalu untuk apa aku diserang? Apakah mereka tidak menyukai aku?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com