webnovel

Jika Kamu Berlama-lama, Lukanya Pasti Sudah Sembuh Begitu Kamu Selesai

Editor: Wave Literature

Rumah sakit umum pertama Kota Mo.

Pintu bangsal itu tiba-tiba terbuka, seorang pria yang memakai setelan merah muda flamboyan bergegas mendekati ranjang rumah sakit dengan raut wajah cemas, "Youyou … Adikku sayang…."

Xu Youyou sedang duduk di atas ranjang rumah sakit, perawat yang sedang mengobatinya sontak menoleh begitu mendengar suara itu. Melihat Xu Jialu yang kebingungan, Youyou pun membuka suara, "Kakak apa yang kamu lakukan di sini?"

Alih-alih menjawab, Xu Jialu justru bertanya khawatir, "Apa kamu baik-baik saja? Tunjukkan pada Kakak di mana yang sakit."

Dia mengulurkan tangan menyentuh tangan dan kaki Xu Youyou yang hangat dan masih utuh.

Pria itu menghela napas panjang, "Syukurlah, tidak ada kaki atau lengan yang patah. Jika tidak, maka aku harus merawatmu seumur hidupku."

Sudut bibir perawat itu sedikit berkedut, 'Apakah ini kakaknya?'

Xu Youyou yang sudah terbiasa dengan cara bicara Xi Jialu pun hanya tersenyum sambil berkata, "Kakak, aku tidak apa-apa. Jangan khawatir!"

"Kamu masih bisa tersenyum saat terluka!" Tatapan Xu Jialu jatuh pada luka yang ada di dahinya, alis pria itu berkerut, "Tidak akan ada yang mau menikahimu kalau kamu cacat."

Xu Jialu mengerucutkan bibirnya lalu menjawab, "Dokter bilang lukanya tidak cukup dalam, jadi tidak akan meninggalkan bekas luka."

"Dokter membohongimu. Gadis bodoh sepertimu ini mudah ditipu…."

Perawat tersebut mendongakkan kepala dan bersiap untuk membantah, tapi Mo Shenbai yang datang bersama Xu Jialu sudah tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kerahnya menjauh, kemudian berkata pada perawat, "Lanjutkan."

Sang perawat mengangguk seraya membatin, 'setidaknya ada yang bicara menggunakan bahasa manusia di sini.'

Xu Jialu yang ditarik menjauh pun langsung meledak, "Sialan! Anjing Mo, kamu pikir aku ini apa?! Seenaknya saja kamu menarikku menjauh! Aku bekerja untuk perusahaanmu, tapi kamu justru hampir membunuh adik perempuanku…."

Mo Shenbai menatapnya dingin hingga membuat Xu Jialu terdiam dalam sekejap. Xu Jialu menggertakkan giginya erat, menahan diri agar tidak dilempar keluar dari bangsal oleh Mo Shenbai.

Sang perawat mengoleskan obat kepada Xu Youyou, rasanya dingin dan menyakitkan, membuatnya menahan napas sambil mencengkram tangan dengan erat di bawah selimut.

Hati Mo Shenbai seperti dicengkram sesuatu saat melihat wajah kecilnya yang tengah mengernyit kesakitan. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba, perasaan itu tetap tidak mau hilang.

"Biar aku yang melakukannya." Ujarnya lembut. Gadis kecil itu tampak sangat takut kesakitan.

Sang perawat merasa ragu sejenak, namun melihatnya yang tampak lebih tenang daripada pria gay berbaju merah muda itu, akhirnya perawat itu pun dengan yakin menyerahkan obat dan kapas padanya, "Jika ada masalah, silahkan tekan bel di kepala ranjang dan hubungi saya."

Mo Shenbai mengangguk samar, sambil duduk di samping tempat tidur, dia menyeka luka di dahi Xu Youyou menggunakan obat dan kapas dengan lembut.

Xu Youyou tertegun seraya menatap wajah tampan yang ada di hadapannya saat ini. Kulit pria itu begitu halus sampai dia bahkan tidak bisa melihat pori-porinya, alis matanya seperti pedang, mata berkilau, dua bibir tipis kemerahan di bawah pangkal hidung yang mancung, lalu jakunnya….

Seksi dan menggairahkan!

Terutama, aroma kayu samar yang menguar di tubuhnya yang seakan menutup bau obat yang menyengat.

'Tuhan pasti menciptakannya dengan memberikan segala keberkahan untuknya.'

Karena takut Xu Youyou kesakitan, maka setelah mengoleskan obat, Mo Shenbai menunduk sedikit untuk meniup lukanya, napas hangatnya pun langsung menyapu luka itu…

Xu Youyou tidak menyangka bahwa dia akan meniup lukanya. Semua perhatian Mo Shenbai kini tertuju pada luka di dahi gadis itu, terasa hangat dan mati rasa.

Bahkan tubuhnya terasa gemetar tak terkendali, seolah ada arus listrik yang mengalir deras ke seluruh tubuh dalam satu waktu.

Mo Shenbai berhenti, menatapnya sayu, "Sakit?"

Xu Youyou melipat bibirnya dengan erat sambil menggelengkan kepala, suaranya terdengar setipis suara nyamuk, "Tidak."

Mendengar hal itu, Mo Shenbai lanjut mengoleskan obatnya.

Xu Youyou menurunkan pandangannya tidak berani menatapnya lagi. Tangan putihnya mencengkram selimut lebih erat.

Mo Shenbai terus mengoleskan obat sambil meniup lukanya….

Xu Youyou hampir pingsan rasanya.

'Ini bukan mengoleskan obat namanya, tapi kamu justru sedang membuatku…. sekarat!!'

Saat melihatnya yang sangat lambat, Xu Jialu tidak bisa menahan diri untuk mendesaknya, "Bisakah kamu lebih cepat! Jika kamu berlama-lama, lukanya pasti sudah sembuh begitu kamu selesai…."

Siguiente capítulo