"Tapi kenapa dia ngasih hadiah itu buat kamu? Apa maksud dia coba?" Amanda merasa marah.
"Aku juga tidak tahu, mungkin sekedar berterima kasih." Roy coba memperjelas.
"Terus kamu senang kan? Di perhatikan wanita cantik seperti dia. Apalagi sekarang istri kamu sudah tidak sexy lagi, pasti kamu lebih tergoda dengan wanita lain." Amanda merasa Emosi.
"Sayang, kok, kamu ngomongnya gitu sih, kamu itu tetap nomor satu di kehidupan aku dari dulu sampai saat ini dan selamanya." ucap Roy.
"Pokonya aku tidak ingin wanita itu menemuai kamu lagi." pinta Amanda.
"Iya, sayang, tapi kamu jangan ngambek gitu?" rayu Roy.
Amanda yang turun dari mobil langsung masuk ke kamarnya, tanpa menyapa orang di rumah, dengan wajahnya yang cemberut dan kesal. Diana yang aneh melihat sikap Amanda yang seperti itu, langsung menemuinya di kamar.
"Amanda, sayang, kamu kenapa? Diana yang mengetuk pintu kamarnya.
" aku tidak apa-apa, Bun, aku cuman lelah."jawab Amanda di dalam kamarnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com