webnovel

Gak Usah Mimpi!

Dipta menaikan sebelah alisnya, "maksud lo apa? Mau nikah sama dia? Lo pikir diam au sama gadis barbar kayak lo?"

"Buktinya kau mau, apalagi dia. Pasti maulah, barbar gini pesona aku gak terbantahkan. Mas Dikta pasti suka sama cewe lucu kayak aku."

"Lucu dari hongkong? Lo bukan lucu tapi sinting. Gue mau karena terpaksa, symbiosis mutualisme. Ingat itu."

"Loh, apa ubahnya sama mas Dikta? Pasti terpaksa juga, tapi seenggaknya kami gak ribut saban hari. Dia orangnya dewasa dan mengayomi, pastilah ngertiin aku luar dalam. Kalo pun kami cerai, pasti damai. Tetap temenan."

"Gak usah mimpi!" Kesal Dipta yang hanya di dengusin oleh Hening.

**

Begitu sampe hotel udah jam sepuluh malam, Hening mengumumkan perutnya lapar di group. Jack langsung memesan makanan yang bakal diantar langsung kekamar Hening sekitar tiga puluh menit lagi.

'Gak dikasi nafkah apa? Pulang-pulang kok lapar?' tanya Jack dengan emot ngakak brutal.

'Gak, cuma dikasi coklat panas' balas Hening dengan emot cemberut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo