"Karena saya jengah denga kelakuan Asya yang sudah berkali-kali dinasehati tapi tidak mendengar, akhirnya saya menyusun rencana untuk menjebaknya. Tapi kalau masalah ke club, Asya sudah sering keluar masuk club, tanpa saya pun sering." Jelas Laura. Dia gak mau menanggung yang bukan perbuatannya.
"Jebakan itu tidak mencelakainya, saya hanya mengambil fotonya saat sedang duduk bersama pria panggilang yang bekerja diclub itu. Dan dalam rencana itu teman saya datang bersama sugar daddy-nya memprovokasi Asya agar menghinanya dan membuat keributan disana. Videopun diambil begitupun dengan polisi. Sudah sampai disitu saja."
"Temanmu apa terluka parah?" Laura tidak menyangka itu yang ditanyakan Dikta pertama kali setelah mendengar penjelasannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com