Hening celingak celinguk kekanan dan kekiri, mencari sosok yang diajak bicara sama Dimas, gak merasa kalo sebenarnya Dimas bicara padanya.
"Aku minta maaf atas kejadian malam itu," ucap Dimas lagi. Rasa bersalah bisa Hening lihat dari sorot mata pria yang disukainya sejak masih embrio itu.
"Bicara sama aku?" Hening menunjuk dirinya sendiri.
Dimas maju selangkah, Hening mundur dua langkah, reflek tubuhnya bergerak sendiri.
Dimas menghentikan lankah begitu melihat reaksi Hening, "malam itu aku sangat keterlaluan."
Hening mengangguk kecil lalu menjawab, "lupakan saja. Itu bukan masalah besar."
Hening gak tau kenapa rasanya enggan berhadapan dengan pria ini apakagi bicara dengannya. Apa Hening sakit hati? Rasanya udah gak, habis nangis malam itu, Hening ingat kalau paginya dia baik-baik aja, walau agak murung dikit tapi masih okelah.
Untuk pertama kalinya Dimas tersenyum, "terima kasih."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com