"Oh … jangan-jangan kamu juga kenal dengan pria ini. Kalau kamu bertemu dengannya kamu pasti bisa langsung mengenalinya, karena wajahnya pun sangat mirip denganmu. Sampai aku berpikir kalau kamu lebih pantas menjadi anaknya dari pada anak Papa Rangga." Cia menyeringai, keringat dingin menetes dari pelipis Fiona.
"Kamu menfitnahku berselingkuh dan Fiona adalah hasil dari perbuatan tak bermoral itu??" Anjani bangkit, ia menggeram marah.
"Hlo?? Kenapa begitu marah?? Aku hanya bertanya kan? Siapa yang fitnah. Atau … jangan-jangan benar?? Melihat jarak umur kami, tak mungkin kamu tak mengandung saat mamaku meninggal??" Cia menoleh pada Rangga.
Alis Rangga semakin menyatu, Cia benar. Jarak kelahiran Fiona sama halnya dengan jarak kematian sang istri ditambah tiga puluh enam minggu sekaan memang sudah menjadi sekenario Anjani untuk melenyapkan Ferra agar ia bisa masuk ke dalam keluarga Atmadja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com