"Jadi bagaimana? Kamu izinkan aku melihatnya tidak?" Aldino mengusap wajah cantik Jessca dengan punggung tangannya.
"Tentu saja! I'm yours now, Aldino Efrata!" Jessca menurunkan celana dalamnya sedikit demi sedikit di depan Aldino. Sengaja membuat pria itu …
"Aku tidak sabar!!"
Yap, Aldino sudah tak sabar untuk melihat secara langsung mahkota milik Jessca. Oke, meski sudah melihat ratusan mahkota milik wanita lain tetap saja tak ada satu pun milik dari para wanita yang menarik perhatiannya. Selain murni karena hanya untuk mengobati dan pemeriksaan saja, Aldino juga tidak mencintai mereka kan?!
Sedang Jessca, Aldino sangat mencintai Jessca dan bahkan rela di madu hanya demi melihat gadis itu bahagia. Sekarang Jessca sudah membuka diri dan mengijinkannya menikmati bunga itu. Jadi Aldino sungguh tidak sabar dengan gerakan Jessca yang menurunkan celana dalamnya pelan-pelan.
Melihat kelakuan Aldino yang mirip singa kelaparan, muncul ide jahil dalam benak Jessca.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com