... mengenai ciri Pimpinan Tertinggi, kan?" Casanova mencecar, membuat pria itu semakin ciut nyali.
"A ... aku tidak tahu."
"Jangan dusta! Kau pernah bertemu dengannya secara langsung, kan? Pasti setidaknya ada satu atau dua hal yang kamu ingat dari sosok Pimpinan Tertinggi!"
Warga semakin geram. Sebab malam dingin yang biasanya digunakan untuk beristirahat menjadi terganggu akibat adanya rencana pembunuhan ini. Namun di sini Casanova terus berusaha menenangkan agar tidak terjadi keributan yang berlebihan. Semuanya menurut dan kembali tenang. Si Penjahat itu lau menjawab.
"Ya, ada!" ucapnya setelah sekian lama mengingat. "Yang aku tahu, Pimpinan Tertinggi adalah seorang ..."
CRASH!!!
Belum rampung pria itu melanjutkan kata-kata, terlebih dahulu sebuah pisau lemparmenancap di lehernya!
Si Penjahat menjerit kesakitan sebab pisau tersebut berhasil memotong urat saraf yang ada di leher, bahkan hampir saja memutuskan kepala.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com