Devon memandang rumah megahnya
yang sudah ia tinggalkan selama 1
minggu. Ia berjalan menuju pintu depan
dan memencet bel. Selang beberapa
lama, Nadine membukakan pintu.
Devon langsung memeluk Nadine tanpa
mengatakan apa pun. Nadine yang merasa
bingung dengan pelukan Devon yang
tiba-tiba hanya bisa membalas pelukan
suaminya itu tanpa mengatakan apa pun.
Setelah puas melepas rindu melalui
pelukan, Devon lalu melepaskan
pelukannya. Ia memandang wajah istrinya
seseorang yang belum memberikan cinta
utuh untuk dirinya. Devon selalu merasa
gagal saat melihat mata jernih istrinya.
Devon tahu masih ada laki-laki lain di hati
istrinya, dan itu selalu membuatnya gagal
dan terluka.
"Sampai kapan Nad? Sampai kapan dia ada
di hati kamu?" ucap Devon.
Nadine mengerutkan keningnya, "Apa
maksud kamu?"
"Kamu tahu apa yang aku maksud Nad.
Aku bisa mendapatkan apa pun yang aku
inginkan dengan usaha kerasku, tapi cinta
sempurna kamu, sampai detik ini aku
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com