Nadine masih malas-malasan di kasur
empuknya. Nikmatnya hari libur, apalagi
kakinya sudah jauh lebih baik. Hanya saja
belumbisadipakai lari. Lagi pula Nadine
juga tidak menyukai lari-lari apalagi
lari dari kenyataan, Nadine sangat tidak
suka hal itu. Ketukan di pintu kamarnya
mengganggu kenikmatan malas-malasnya
di kasur. Jika itu Ivan, Nadine pasti tidak
akan membukanya. Berhubung itu tante
Mara, jadi mau tidak mau Nadine bangun
dan membukakan pintu.
"Sayang, ada yang mau ngapelin kamu
tuh di bawah." ucap tante Mara.
"Devon?" tanya Nadine.
"Bukan, siapa ya namanya? Tante sampai
lupa. Ganteng anaknya, pinter banget
kamu cari gebetan." ucap tante Mara.
"Siapa sih tan?" Nadine mulai
kebingungan.
"Ya sudah turun dulu, orangnya lagi
nenemin Papi Gali minum teh di dekat
kolam renang." ucap tante Mara.
"Hemm yasudah, Nadine cucimuka dan
gosok gigi dulu ya Tante." ucap Nadine.
"Ya sudah sudah, tante mau menyiapkan
sarapan dulu ya." ucap Tante Mara lalu
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com