Prit. Game kedua segera di mulai. Kedua tim juga sudah memasuki lapangan. Dan penonton juga sudah bersorak semuanya, mendukung tim jagoannya masing-masing.
Bola di mulai dari SMA 7 lebih dulu. Mereka tidak memiliki orang yang spesialis servis seperti SMK Kimia. Jadi, mereka melakukam servis dengan biasa saja, dan hal itu bisa dengan mudah di tahan.
Perjuangan Riski belum berakhir sampai di sini, Riski berjuang sangat keras, di temani sepatu pemberian dari Septi.
"Chance ball." teriak Anton dari belakang, Julio mengerti dan langsung mengambil bola tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com