"Kenapa senyam-senyum lo?" tanya Joya saat melihat Jeva tengah tersenyum. Joya bergidik ngeri melihat sahabatnya yang menurut Joya tengah kesurupan. Padahal tadi ia galau, eh sekarang malah senyam-senyum gak jelas.
"Gue mau nge-date sama Ano," ucap Jeva sambil tersenyum manis.
Joya lagi-lagi bergidik ngeri. Deva pun sama saat melihat sahabatnya sedikit tak waras jika mengenai Kiano.
Deva bahkan merasa heran pada Jeva. Mengapa sahabatnya itu selalu mengejar Kiano? Padahal Jevian lebih tampan dari Kiano.
Kadang Deva merasa kasihan pada Jevian. Cowok itu bahkan tidak tahu tingkah pacarnya yang selalu mengejar cowok lain. Padahal Jevian sendiri paling anti sama yang namanya perempuan, kecuali mamanya dan Jeva tentunya.
"Makin gila lo," sinis Joya.
Jeva tidak peduli dengan ucapan Joya. Di otaknya memikirkan Kiano. Dia berhayal jika Kiano mau menebenginya dan mau diajak nge-date.
Ah Membayangkannya saja bisa membuat Jeva gila. Memang benar, damagenya Kiano bukan maen!
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com