Su Huixian menggigit bibirnya dengan keras dan seketika itu menjadi lebih tenang, "Kenapa bisa dia ikut uji ulang? Apa mungkin dia juga akan masuk ke pertunjukkan internasional? Kenapa sih dia selalu beruntung?"
"Jelas tidak mungkin," kakak Min hanya ingin menghibur Su Huixian, tetapi dia tahu dalam hatinya bahwa dari sudut pandang profesionalnya, kemungkinan Su Bei bersinar terang jauh lebih tinggi daripada Su Huixian.
Su Bei tentu saja bisa lolos dengan mudah, karena dia tahu meski kriteria seleksi untuk Model International Show ini yang paling ketat dan paling adil, tetapi justru inilah kesempatan bagi setiap orang untuk bisa mendapatkan kesempatan lolos.
Sekarang Su Bei merasa penuh percaya diri untuk mengikuti ujian ulang berikutnya.
Saat berjalan keluar dari hotel, Su Bei hendak memanggil mobil, tapi Bentley yang membawanya di pagi hari dengan cepat tiba di sisinya.
"Masuk ke mobil." Kaca jendela mobil diturunkan, memperlihatkan wajah tampan Lu Heting.
"Tuan Lu, kenapa tuan masih disini?" Su Bei bertanya dengan heran.
Padahal tes ini memakan waktu beberapa jam dan sekarang sudah sore.
Lu Heting tidak hanya tidak pergi, tetapi dia juga mengetahui kondisinya dengan menonton di kamera cctv, karena itulah dia dapat memberikan sepasang sepatu edisi terbatas.
Pada saat dia melihat kakinya hampir terkilir, dia tiba-tiba merasakan kepanikan yang tak dapat dijelaskan di dalam hatinya.
Ternyata baginya, Su Bei lebih penting dari yang dia kira.
Bibir tipisnya yang seksi sedikit terangkat, "Aku sudah menunggumu selama setengah hari."
Su Bei masuk ke mobil, tiba-tiba teringat sepasang sepatu, lalu dia bertanya, "Tuan Lu, apa tuan yang memberikan sepatu itu?"
"Memang aku."
"Itu terlalu mahal! Tapi aku sangat berterima kasih, karena tuan aku jadi tidak terkena masalah lain." Su Bei menghela nafas, bahkan jika dia bekerja di Grup Lu, gaji sopirnya tidak sampai harus menanggung sepasang sepatu puluhan ribu yuan, ini sungguh bukan hal yang mudah baginya…
"Aku senang bisa membantumu."
Su Bei tersenyum seperti bunga, "Tapi bagaimana Tuan Lu tahu ukuran kakiku?"
"Bukankah ukuran kakimu diumumkan di situs web resmi?"
Su Bei memikirkannya, "Oh iya benar juga."
Namun jarang dia menerima hadiah seperti ini, dia memang sudah menerima banyak hadiah yang lebih mahal dari ini namun tidak seistimewa sepatu itu.
Pria ini tenang di permukaan, tetapi pikirannya bijaksana dan halus sehingga benar-benar menyentuh.
Su Bei menyerahkan kotak di tangannya, "Aku hanya pakai beberapa menit saja jadi harusnya masih baru tidak lecet. Akan lebih baik di kembalikan saja ke tokonya."
"Ini hanya sepasang sepatu. Meskipun penghasilanku lebih sedikit, namun aku tidak merasa kehilangan banyak uangku. Lagi pula itu cocok denganmu pakai saja."
Su Bei menggelengkan kepalanya, "Tuan Lu beritahu saja di mana tuan membelinya, nanti akan kukembalikan atas nama tuan."
Su Bei memang wanita yang baik, tapi dulu dia adalah wanita yang boros. Namun sejak dia didiagnosis menderita kanker perut, dia telah berubah. Dia pikir Da Bao masih kecil, dan dia harus tumbuh besar dalam beberapa tahun sehingga dia masih harus menabung lebih banyak uang.
Lu Heting sedikit mengernyit ketika dia mengetahui tidak menerima sepatunya, seolah-olah dia mengkhawatirkan sesuatu.
"Nona Su meninggalkanku tanpa pamit hari itu, apa karena nona merasa aku tidak bisa menafkahimu?" Lu Heting menekan emosi yang melonjak di hatinya, dan dia selalu merenungkan apa yang terjadi lima tahun yang lalu.
"Tidak bisa menafkahiku?" Su Bei memiringkan kepalanya, wajahnya yang terlihat kecil lebih halus dengan rambut keritingnya yang tebal berwarna kastanye, "Kenapa aku harus dinafkahi orang lain? Aku tidak mau jadi orang seperti itu. Aku bisa mencari uang. Bagiku mendapatkan banyak uang dengan hasil keringat sendiri itu jauh lebih memuaskan."