Ello mengangguk sekali dan kemudian ia berjalan keluar dengan cepat. Ia sampai lupa untuk minum dulu. Sekarang tenggorokannya kering. Ia pun berjalan menuju ke mini market di sebelah kantor, lalu ia membeli sebotol air mineral dingin.
Ello meneguk minuman itu hingga habis setengah botol. Tangannya masih gemetar karena amarah. Ia kesal sekali pada Risti. Cara bicara wanita itu benar-benar disengaja sekali untuk menghancurkan Ello.
Ia memang telah menolak wanita itu, tapi memang begitulah kenyataannya. Ia tidak bisa menerima wanita lain lagi. Demi Tuhan, ia sudah menikah. Kenapa Risti masih saja mengganggunya?
Ello terus menggerutu dalam hatinya. Ia berharap agar wanita itu tidak akan pernah muncul lagi dalam hidupnya. Jika memang Cedric menyukainya, silakan saja ambil. Ello sama sekali tidak membutuhkannya.
Setelah itu, Ello kembali bekerja. Perasaannya masih campur aduk. Ia tidak percaya jika Risti berani sekali berkata seperti itu padanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com