Ketika Ren dan Fei baru saja hendak keluar dari gedung untuk pergi ke sekolah menggunakan angkot, mendadak sebuah mobil limited edition berhenti di dekat mereka.
Saat kaca jendelanya diturunkan, terlihat siapa pengemudinya. "Yuk, aku antar kalian! Sekalian aku ke arah kampus, nih!" Itu adalah Rei.
Wajah Ren muram seketika. Dia sedari awal tidak menyukai pria itu yang pada pertemuan pertama mereka, mata Rei kerap tertuju ke Fei, entah secara terang-terangan atau diam-diam dan Ren tahu.
Menyebalkan sekali setiap Rei mulai bertingkah seakan pria itu yang paling hebat dan bisa diandalkan di depan Fei.
Ren sendiri juga heran kenapa dia sebal pada Rei. Apakah karena harga diri dia sebagai putera mahkota membuat dia tak ingin memiliki saingan? Padahal dulu ketika masih di era lampau, Ren tidak pernah merasa begitu pada siapapun.
"Tidak usah, kami pakai angkot saja." Ren mengambil tangan Fei untuk dia gandeng melanjutkan langkah mereka.
"Ehh?" Fei terkejut dan pasrah saja ditarik Ren.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com